TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana yang tengah diperbincangkan netizen karena menjadi sopir sebuah biro perjalanan di Melbourne, Australia, menyatakan hanya membantu temannya. “Ada rezeki halal, why not?” demikian katanya di Twitter menjawab pertanyaan pertanyaan akun @azishusaini.
Denny mengambil pekerjaan sebagai sopir itu untuk kerja sampingan. Denny berada di Melbourne untuk menjadi dosen tamu University of Melbourne, Australia. Denny merupakan profesor di Melbourne Law School dan Faculty Arts universitas tersebut. “Kebetulan juga kerjaan di kampus lagi break semester,” ujar Denny.
Baca juga: Denny Indrayana Jadi Sopir Travel, Apa yang Dicari?
Menurut Psikolog Klinis Dewasa dari Universitas Indonesia Maharani Ardi Putri, memang banyak orang Indonesia yang hidup di luar negeri tak keberatan bekerja apa saja agar tetap survive. "Mulai dari kerja cuci piring, kerja di restoran, dan lainnya," kata Maharani Selasa, 24 Januari 2017. "Survival itu dorongan basic setiap orang."
Maharani menjelaskan, bagi beberapa orang bekerja semacam itu, juga menjadi sopir, bisa menjatuhkan ego. Tapi bagi yang lain hal itu biasa saja. Sebab, tidak ada pekerjaan yang tidak berguna. “Semua perkerjaan pasti berguna untuk kelangsungan hidup orang tersebut.”
Tak hanya pria, menurut Maharani, wanita pun akan melakukan sesuatu untuk hidupnya. Pada akhirnya, kata dia, semua akan terpulang ke masing-masing individu. "Prinsipnya apa dan pemahaman mengenai egonya apa?" ujarnya.
AFRILIA SURYANIS
Berita lain:
Rano Karno Belajar Ngopi di TEMPO
Ini yang Harus Anda Siapkan Sebelum Mendaki Gunung