Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penelitian:Pria Lebih Suka Buka Rahasia Dibanding Wanita  

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi. eharmony.com
Ilustrasi. eharmony.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Banyak orang beralih ke media sosial untuk mengumpulkan sebanyak mungkin “likes” (pengakuan) demi memuaskan diri mereka. Sayangnya, dalam proses mendapatkan pengakuan dari publik tersebut, masih banyak orang yang mempermainkan kebenaran serta memanipulasi kehidupan mereka yang sebenarnya.

Penelitian terbaru dari Kaspersky Lab menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang akan membengkokkan kebenaran di media sosial untuk mendapatkan lebih banyak “likes” dari hasil unggahan mereka.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dalam rangka mendapatkan “likes”, pengguna khususnya kaum pria, lebih mungkin untuk mengunggah hal-hal pribadi mereka dibandingkan wanita.

Baca: Ingin Karyawan Puas? Ini Rahasia Bos Terbaik dari Inggris

"Satu dari sepuluh pria (9 persen) akan mengunggah foto telanjang diri mereka dibandingkan dengan wanita yang hanya 5 persen dan 13 persen pria mengunggah foto dari teman-teman mereka yang berpakaian terlalu terbuka," ujar Kaspersky Lab, Kamis 2 Februari 2017.

Demi menarik perhatian dan mengamankan sejumlah besar “likes”, satu dari sepuluh orang (12 persen) berpura-pura berada di suatu tempat atau melakukan sesuatu yang mungkin tidak sepenuhnya benar, bahkan bagi kaum pria angka ini meningkat hingga 14 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa banyak pengguna yang merasa lebih baik mendapatkan sebanyak mungkin perhatian di media sosial dibandingkan berbagi gambaran kehidupan mereka yang sesungguhnya.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pria lebih sensitif terkait banyaknya “likes” yang mereka dapatkan di media sosial. Yang mengejutkan adalah dalam usaha mereka untuk mengumpulkan “likes”, pria lebih mungkin untuk mengungkapkan sesuatu yang memalukan atau rahasia tentang rekan kerja, teman atau pemimpin dibandingkan perempuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebanyak 14 persen pria mengatakan mereka akan mengungkapkan sesuatu yang rahasia tentang rekan kerja, dibandingkan dengan 7 persen wanita, 13 persen pria bersedia mengunggah sesuatu yang rahasia tentang pemimpin mereka, dan 12 persen pria berani untuk mengungkapkan sesuatu yang memalukan tentang teman dibandingkan dengan 6 persen perempuan.(Baca: Kiat Khusus Alfito Hadapi Keriuhan Debat Pilkada DKI ke-3)

Pria juga merasa kecewa jika mereka tidak mendapatkan jumlah “likes” seperti yang mereka harapkan. 24 persen pria merasa khawatir apabila hanya beberapa orang yang menyukai hasil unggahannya, teman-teman pria tersebut akan berpikir bahwa mereka bukanlah sosok yang populer bila dibandingkan dengan 17 persen wanita. 29 persen pria juga mengakui bahwa mereka merasa kesal jika seseorang yang mereka anggap penting tidak menyukai hasil unggahan mereka.

Evgeny Chereshnev, Head of Social Media di Kaspersky Lab, memperingatkan bahwa perilaku berisiko seperti ini di media sosial dapat menempatkan mereka dalam posisi berisiko. "Dalam proses mendapatkan pengakuan sosial, banyak orang mengesampingkan batas-batas kewajaran antara apa yang pantas untuk dibagikan, dan apa yang sebaiknya disimpan dalam ranah pribadi," katanya.

"Tetapi sangatlah penting untuk melindungi diri kita sendiri, serta privasi orang lain. Penelitian menunjukkan bahwa 58 persen orang merasa tidak nyaman dan marah ketika teman-teman mereka mengunggah foto-foto mereka tanpa ada persetujuan sebelumnya dari pihak terkait,” ujarnya. (Baca: Bedanya Penyakit pada Turis Pria dan Wanita)

Dalam proses mendapatkan “likes”, pria cenderung untuk melakukan tindakan yang lebih jauh lagi dibandingkan wanita, seperti mengunggah hal-hal yang merepresentasikan diri mereka dan teman-teman mereka dengan cara yang lebih meyakinkan. "Hal ini sejalan dengan asumsi bahwa pria kurang memikirkan masalah keharmonisan sosial dan lebih berani dalam mengambil risiko," ujar Dr. Astrid Carolus, Media Psychologist di University of Würzburg. 

ERWIN Z

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TV Nasional Down Trending di Twitter, Simak Tips Mengurangi Kecanduan Televisi

5 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
TV Nasional Down Trending di Twitter, Simak Tips Mengurangi Kecanduan Televisi

TV menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Simak tips mengurangi kecanduan televisi hingga gadget.


Mau Konseling Problem Psikologi? Ketahui Dahulu Beda Psikolog dan Psikiater

29 November 2021

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
Mau Konseling Problem Psikologi? Ketahui Dahulu Beda Psikolog dan Psikiater

Berikut perbedaan antara psikolog dan psikiater yang bisa membantu mengatasi problem psikologi maupun psikis.


Lelaki Mencuri Pakaian Dalam Wanita, Indikasi Parafilia? Apakah itu?

13 September 2021

Wanita merapikan pakaian dalam. Freepik.com
Lelaki Mencuri Pakaian Dalam Wanita, Indikasi Parafilia? Apakah itu?

Lelaki di Jepang kedapatan mencuri 730 pakaian dalam wanita. Tetsuo Urata diindikasikan mengidap parafilia. Apakah itu?


Mobil Via Vallen Dibakar, Contoh Perilaku Menyimpang Penggemar

2 Juli 2020

Diketahui, mobil Via Vallen yang dibakar oleh pelaku tersebut yakni mobil Toyota Alphard seri 2.5 G. Menurut PT Toyota Astra Motor, mobil Alphard 2.5 G dibanderoldengan harga  Rp1,179 miliar dengan status on the road Jakarta. Sementara, tipe tertingginya yakni 3.5 Q dijual dengan harga Rp1,952 miliar. Foto/instagram/viavallen
Mobil Via Vallen Dibakar, Contoh Perilaku Menyimpang Penggemar

Penggemar fanatik membakar mobil mewah Via Vallen karena kecewa tak bisa bertemu sang idola. Psikolog sebut perilaku menyimpang.


Banyak Orang Takut Terkena Covid-19, tapi Perilakunya...

2 Juni 2020

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Banyak Orang Takut Terkena Covid-19, tapi Perilakunya...

Masyarakat Indonesia takut kemungkinan gelombang kedua pandemi COVID-19, tapi tidak diikuti dengan perilaku yang cukup untuk mencegah penularan virus.


Punya Perilaku Impulsif, Atasi dengan Tips Berikut

9 Desember 2019

Ilustrasi marah (pixabay.com)
Punya Perilaku Impulsif, Atasi dengan Tips Berikut

Buat yang merasa memiliki perilaku impulsif dan dirasa mengganggu, coba atasi dengan tips berikut.


Mengapa Hobi Caci Maki?Belajar dari Kebiasaan Donald Trump

16 Februari 2017

Donald Trump. REUTERS
Mengapa Hobi Caci Maki?Belajar dari Kebiasaan Donald Trump

Teori pertama, adalah teori yang dianut pakar-pakar kesehatan mental bahwa
Trump mungkin mengidap gangguan kepribadian narsistis. Teori kedua?


5 Perilaku Sehari-hari yang Dinilai Tidak Sopan  

30 Mei 2016

Ilustrasi wanita kesal dengan pasangannya yang asyik dengan telepon seluler. shutterstock.com
5 Perilaku Sehari-hari yang Dinilai Tidak Sopan  

Meski sederhana, lima perilaku ini bisa membuat orang lain merasa

tak nyaman kepada Anda.


Inilah Cara Jitu Mendeteksi Kebohongan

31 Oktober 2015

STOCKXPERT
Inilah Cara Jitu Mendeteksi Kebohongan

Kebohongan dapat dideteksi melalui perubahan sikap dan gestur tubuh.


5 Tipe Karyawan Narsis di Tempat Kerja  

15 September 2015

Huffingtonpost.com
5 Tipe Karyawan Narsis di Tempat Kerja  

Sifat narsis sebenarnya bagus untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri. Bagaimana kalau di tempat kerja?