TEMPO.CO, Jakarta -Tahun Ayam Api ini diprediksikan ada makanan sehat yang akan menjamur dan disukai. Tahun lalu yang menjadi primadona adalah air, minyak kelapa serta arang aktif yang dihasilkan bahan yang mengandung karbon tinggi, seperti tempurung kelapa dan kayu. Nah, tahun ini makanan yang jadi primadona adalah:
1. Serba Kelapa
Selain air kelapa dalam kemasan, kita mengenal santan dan minyak kelapa, termasuk minyak kelapa murni (VCO) dan ekstra murni (EVCO), sebagai turunan kelapa. Daging kelapa rasanya enak dan mengandung asam laurat yang meningkatkan imunitas, kalium, seng, serat, semakin banyak variasi turunan kelapa. Ada tepung kelapa bebas gluten dan lebih mudah dicerna dibanding tepung terigu, sehingga akan muncul berbagai produk olahannya seperti keripik dan tortilla. Selain itu ada mentega kelapa dan gula kelapa, pilihan yang lebih baik dibanding gula pasir. Gula kelapa mengandung inulin atau serat larut dan fruktosanya jauh lebih sedikit dibanding gula pasir.
2. Adaptogen
Adaptogen adalah sekelompok tanaman herbal, termasuk beberapa jenis jamur, yang berkhasiat meredakan stres, meningkatkan sistem imunitas, dan membantu fokus. Kata adaptogen berasal dari kemampuan herba ini beradaptasi dengan kebutuhan tubuh. Adaptogen digunakan dalam pengobatan Tiongkok dan India kuno, juga pengobatan tradisional kita, seperti ginseng, akar manis, pasak bumi, jamur shitake dan maitake, serta beberapa bumbu dapur yang familier seperti jahe, kayu manis, kunyit, pala, dan jintan. Adaptogen diprediksi akan meningkat penggunaannya tahun ini, khususnya kunyit.
Kunyit termasuk superfood, mengandung kurkumin, zat antioksidan yang memerangi radikal bebas dan karsinogen. Selain itu mencegah penuaan, memperbaiki sirkulasi darah, melindungi liver dan usus besar juga antiradang. Sebagai adaptogen, kunyit dinilai lebih baik daripada obat untuk memerangi depresi. Bertambah banyak cara menikmati kunyit, termasuk dalam bentuk minuman golden latte yang mulai populer sejak liburan akhir tahun lalu. Minuman ini terbuat dari kunyit, minyak kelapa, jahe, lada hitam, kayu manis, madu, dan susu berbasis tumbuhan yang tidak manis, seperti susu almon, susu kedelai, atau susu beras.
3. Sayuran ungu
Tidak hanya terung dan kol ungu, kita akan melihat kembang kol ungu, wortel ungu, asparagus ungu, kentang ungu, bahkan brokoli ungu. Kesemuanya tidak hanya cantik difoto untuk Instagram, tapi juga tinggi antosianin, antioksidan yang menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. Makanan ungu ini juga meningkatkan fungsi otak dan imunitas.
4. Kembang kol putih dalam berbagai bentuk
Kembang kol berkalori dan berkarbohidrat rendah dan sebaliknya mengandung serat, vitamin C, asam folat, dan kalium tinggi. Juga mengandung senyawa glukosinolat yang berperan sebagai antikanker. Lewat kompetisi memasak di televisi, kita mungkin sudah pernah tahu soal nasi kembang kol yang selintas mirip beras couscous khas Maroko. Seratus gram kembang kol ini hanya mengandung 25 kalori, bandingkan dengan nasi dengan 140 kalori. Sebagai pengganti nasi, parut atau cemplungkan kembang kol ke dalam food processor, kemudian tumis dengan garam dan bawang atau lada hitam. Bisa juga ditumbuk sebagai pengganti kentang tumbuk, dengan mengukusnya terlebih dulu.
5. Biji-bijian kuno
Biji-bijian bebas gluten dan makanan pokok Etiopia, protein dengan serat yang lebih tinggi. Teff dipercaya kalsiumnya paling tinggi dibanding biji-bijian lainnya. Rasanya perpaduan antara quinoa dan flaxseed. Biji-bijian lain yang akan naik pamor adalah sorgum dan kamut, nama populer gandum Khorasan.Sorgum yang biasa dikonsumsi di Afrika mengandung banyak serat, protein, kalsium, zat besi, fosfor, dan vitamin B. Sementara kamut – yang ditemukan di dekat makam Raja Tutankhamun dari masa 1300 SM pada 1922 – unggul dengan kandungan seng, magnesium, selenium, protein, dan serat. Biji-bijian ini dapat digunakan dalam berbagai resep termasuk bubur, salad, smoothie bowl, sup, dan pop corn dari sorgum.