TEMPO.CO, Jakarta - Anda sering mem-posting di akun media sosial atau medsos Anda? Jika iya, sebaiknya Anda memperhatikan hal ini, sebelum mem-posting.
Psikolog dari Universitas Indonesia, Maharani Ardi Putri, mengatakan, meski berbicara di medsos yang publiknya tak terlihat, tapi banyak orang yang membacanya. "Apalagi kalau orang-orang hit, tentu perlu lebih hati-hati lagi," kata Maharani kepada Tempo, Kamis, 23 Februari 2017.
Baca juga: Status Medsos Tentukan Nasib Anda! Begini Faktanya
Maharani menjelaskan, berbicara di medsos memiliki etika tersendiri. Sebaiknya, sebelum mem-posting Anda memikirkan ada manfaatnya atau tidak. "Kalau cuma mau ngedumel, pamer rasa marah, sedih, atau mau jadi orang paling merana di dunia, lebih baik ditahan dulu," ujarnya.
Sebab, Maharani melanjutkan, masyarakat di medsos memerlukan berita-berita baik, karena hidup sekarang sudah susah. Cerita buruk tidak akan menghibur orang lain.
Menurut Maharani, yang terhibur dengan berita buruk hanya orang-orang yang mungkin hidupnya terlalu merana, sehingga membutuhkan berita buruk untuk merasa hidupnya lebih baik.
"Jadi, kalau mau forward berita, cek dulu bener-tidaknya berita tersebut. Kalau tidak, berarti Anda ikutan menyebar info salah dan menyesatkan orang lain," kata dia.
Maharani juga menyarankan, sebaiknya tidak perlu berbicara atau komentar kasar di medsos orang. "Kalau Anda tak kenal betul dengan orang itu, Anda juga sebetulnya bukan orang yang tepat untuk mengomentarinya," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS
Baca juga :
7 Jurus Agar Karier Aman, Meski Bebas Bermedsos
Lewat Medsos, Anda Bisa Jadi Jurnalis! Kenali 6 Rahasianya