TEMPO.CO, Jakarta - Jangan kira meniadakan sarapan bakal membuat Anda langsing. Alih-alih Anda malah berisiko terkena obesitas. Apa sebabnya?
Tidak sarapan hanya akan membuat keinginan makan camilan bertambah. Kita juga tidak lagi memperhatikan apa yang dikonsumsi seharian. Akibatnya, tanpa terasa kalori akan lebih banyak diasup, tapi dengan gizi yang tidak baik.
Berita lain: Hipertensi Ancam Kehamilan! Kenali Tanda-tandanya
Karena itu, Marie-Pierre St-Onge, ahli gizi dari Columbia University Medical Center di New York, mengatakan sebaiknya jangan melewatkan sarapan. Jika memang sangat sibuk dan tidak sempat sarapan di rumah, membawa bekal adalah cara terbaik. “Bisa juga membawa makanan langsung santap, seperti roti, smoothies, atau camilan sehat,” katanya.
Tidak hanya sarapan, kita juga harus memperhatikan asupan makan selanjutnya. Pilih makanan yang sehat dan tidak berkalori tinggi. Makanan bergizi adalah yang kaya akan buah-buahan, sayuran, gandum, susu rendah lemak, dan ikan. Diet yang sehat artinya membatasi konsumsi daging merah, garam, dan gula.
Baca Juga:
Berdasarkan pedoman kesehatan terbaru dari para dokter di Amerika Serikat, mengkonsumsi sarapan setiap pagi diketahui bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Sebab, sarapan secara rutin akan membikin kolesterol dan tekanan darah menjadi rendah. Sementara itu, seperti dilansir Huffingtonpost, mereka yang melewatkan sarapan berisiko terkena obesitas dan diabetes.
Hal ini terjadi karena waktu makan mempengaruhi jam internal tubuh. Saat malam hari, tubuh tidak memproses gula sebaik siang hari. Beberapa studi menunjukkan, karyawan yang bekerja di malam hari, tingkat obesitas dan penyakit jantungnya lebih tinggi dibanding pekerja kantoran di siang hari.
TABLOIDBINTANG.COM
Baca juga: Buah dan Sayur Turunkan Risiko Penyakit Paru sampai 40 Persen