Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pernikahan Membuat Lebih Bahagia? Simak Penelitiannya

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi pasangan berolah raga. shutterstock.com
Ilustrasi pasangan berolah raga. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dalam studi yang dilakukan oleh peneliti di Carnegie Mellon University di Pittsburgh, Pennsylvania, pasangan menikah terbukti lebih terjamin kesehatannya dibandingkan dengan orang yang tidak dalam hubungan pernikahan.

Hal itu disebabkan oleh kurangnya tingkat stres pada pasangan menikah. Dalam penelitian sebelumnya, pernikahan dihubungkan dengan masa hidup yang lebih lama yang dimungkinkan didukung oleh beberapa faktor seperti pendapatan rumah tangga yang lebih tinggi atau mudahnya akses kesehatan.

Baca juga:9 Trik Ini Bisa Membuat Wajah Anda Lebih Tirus

Yang berbeda pada studi tersebut, para peneliti menguji hormon yang produksinya semakin tinggi ketika sedang stres atau biasa disebut kortisol. Pengujian dilakukan pada 572 laki-laki dan perempuan yang berumur 21 tahun–55 tahun

Hasilnya, menunjukkan bahwa individu yang telah menikah memiliki tingkat kortisol yang lebih rendah. Brian Chin, penggagas penelitian di Carneige Mellon University mengatakan penelitian tersebut juga mencoba mengusut benang merah bagaimana hubungan sosial dapat berdampak pada kesehatan secara fisik.

“Kami tidak bisa menggambarkan kesimpulan yang cukup kuat dari studi ini untuk menjelaskan bagaimana ini bisa terjadi, tetapi kami mampu menyimpulkan dugaan yang ilmiah dari penelitianpenelitian sebelumnya,” ungkapnya. Dengan memiliki pasangan, seseorang akan lebih memiliki mengakses kesehatan yang lebih terjamin karena biasanya pasangan menikah akan mengurus dengan serius asuransi kesehatan dan tentunya didukung dengan biaya yang lebih memadai.(Baca :Cara Mudah Buat Hidup Bahagia)

Seorang istri atau suami akan memberikan dorongan kepada pasangannya untuk menjaga gaya hidup yang sehat seperti melarang merokok dan mengkonsumsi alkohol. Sebanyak 292 responden yang belum pernah menikah dengan umur berkisar 29 tahun dibandingkan dengan responden umur 37 tahun yang jumlahnya sekitar 160 orang berstatus sudah menikah dan dibandingkan lagi dengan responden umur 40 yang jumlahnya sekitar 56 orang yang sudah tidak menikah lagi.

Menurut Chin, kadar hormon kortisol akan naik ketika seseorang bangun dari tidur. Sementara itu, pasangan yang telah menikah hormon kortisolnya lebih cepat turun, terutama saat malam hari, sebuah tanda yang berdampak positif terhadap kesehatan, seperti terhindar dari penyakit jantung dan daya tahan terhadap penyakit kanker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Perbandingan kadar kortisol pada siang hari di antara orang yang sudah menikah dan yang belum bukanlah disebabkan oleh perbedaan level kortisol saat pagi hari,” jelasnya.

Hal itu terjadi pada pasangan yang telah menikah, karena mereka memiliki kepuasan dalam hubungan mereka sehingga hormon kortisol jauh lebih rendah ketika siang hari dibandingkan dengan orang yang memiliki hubungan yang buruk dengan pasangannya atau yang memang tidak menikah. Kendati demikian, peneliti mencatat bahwa studi sebelumnya belum mampu menjelaskan hubungan antara kualitas hubungan pernikahan seseorang dan tingkat kortisol.

Kira Birditt, peneliti di University of Michigan yang tidak berhubungan dengan riset ini menilai bahwa penemuan tersebut menarik. Kortisol menjadi ukuran terjadinya respons stres yang dapat menunjukkan bagaimana hubungan dapat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang.

Baca juga:Buah Zaitun, Khasiatnya Segudang! Rahasia Bugar Raja Salman?

“Sayangnya, studi ini tidak menindaklanjuti penilaian terkait terjadinya stres atau interaksi sosial sehari-hari untuk memahami efek dari bermacam pengalaman pada orang yang telah menikah dan yang belum menikah.” Sejatinya, penelitian ini tidak didesain menjadi eksperimen untuk membuktikan bahwa pernikahan memengaruhi tingkat stres untuk mengukur benefit bagi kesehatan.

Terlepas dari penelitian-penelitian tersebut, terjadinya stres dapat dipicu oleh faktor yang bervariasi. Satu penelitian tentu tak cukup untuk menggeneralisasi bahwa orang yang belum menikah tidak bahagia, bukan?

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

29 menit lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

7 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

15 hari lalu

Ilustrasi pasangan menikah/pernikahan. Shutterstock
10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

Selain tradisi pernikahan, pilihan tema dan nuansa yang berbeda, takhayul yang dipercaya setiap pasangan dan kerabatnya juga tak selalu sama.


1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

26 hari lalu

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

Pasangan selalu menunda tanggal pernikahan tanpa sebab yang jelas meski sudah lama berhubungan. Berikut 10 sinyal ia enggan menikah.


5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

32 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic
5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

Pernikahan yang tampak bahagia sekali pun pasti ada saja masalah. Berikut kata terapis tentang berbagai masalah yang berpotensi serius bila didiamkan.


Wacana KUA Layani Nikah Semua Agama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR: Perlu Ubah Undang-undang

41 hari lalu

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily
Wacana KUA Layani Nikah Semua Agama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR: Perlu Ubah Undang-undang

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, menanggapi wacana perluasan layanan KUA agar menjadi tempat menikah semua agama.


Sudah Berpisah, Sam Asghari Sebut Pernikahannya dengan Britney Spears sebagai Berkah

41 hari lalu

Britney Spears menikah dengan Sam Asghari pada Kamis, 9 Juni 2022 atau Jumat waktu Indonesia (Instagram/@kevinostaj)
Sudah Berpisah, Sam Asghari Sebut Pernikahannya dengan Britney Spears sebagai Berkah

Pernikahannya hanya bertahan 1 tahun, Sam Asghari mengatakan kalau dia tidak memiliki niat buruk terhadap Britney Spears.


KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

45 hari lalu

Petugas saat melayani warga yang mengurus persyaratan menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Pasar Minggu, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan KUA rencananya akan menjadi tempat menikah untuk semua agama, Ia ingin memberikan kemudahan bagi warga nonmuslim. TEMPO/M Taufan Rengganis
KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

Wacana Menteri Agama yang akan merubah KUA sebagai tempat nikah bagi semua agama menuai beberapa pendapat yang mendukung dan menolaknya dari berbagai tokoh.


Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

45 hari lalu

Ilustrasi pasangan bercerai. milligazette.com
Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

Bercerai tak kenal usia. Ada lima alasan umum mengapa perceraian terjadi pada pasangan berusia di atas 50 tahun menurut psikoterapis.


Soal Rencana Menag Yaqut Jadikan KUA Tempat Pernikahan Semua Agama, PGI : Perlu Koordinasi antar Lembaga

45 hari lalu

Ilustrasi pesta pernikahan. Pexel/Rene Asmussen
Soal Rencana Menag Yaqut Jadikan KUA Tempat Pernikahan Semua Agama, PGI : Perlu Koordinasi antar Lembaga

PGI merespons positif rencana Menag Yaqut agar semua agama bisa menikah di KUA, namun masih dibutuhkan koordinasi lebih baik antar lembaga dan kementerian.