TEMPO.CO, Jakarta -Amalia E. Maulana, Ph.D pada Minggu malam, 5 Maret 2017 menerangkan makna secara branding personal dari kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia. Ya, Raja Arab Saudi ini berada di Indonesia terhitung sejak 1 hingga 9 Maret mendatang.
"Pembahasan pada kunjungan Raja Salman ini kemudian menjadi luar biasa menarik karena tanpa disadari juga membahas 'kekayaan'-nya . Yaitu seputar pengeluaran tamu negara yang 'fantastis' dan ‘wow’ ini di Indonesia. Belum lagi tak hanya pada apa yang dibawanya, tetapi juga apa saja yang digunakan dan dibelanjakan menjadi talk about," kata Amalia. (Baca :Raja Salman Rupanya Gemar Media Sosial! Ini Faktanya )
Pakar, konsultan brand dan ethnographer ini menerangkan pada pembahasannya juga lebih menarik lagi saat bicara seputar Raja Salman yang ternyata diketahui sebagai hafiz Alquran sejak usia 10 tahun. "Apalagi beliau juga dikatakan sosok sangat cerdas dan disiplin. Komplit dan lengkap," ujar dia.
Pendiri dan Direktur ETNOMARK Consulting ini mengatakan, "Siapa yang tidak ingin berkenalan atau membicarakan seorang yang kharismatik, kaya, power full tetapi juga sekaligus sangat agamis dari negara Arab yang sudah kita beri label 'Pusat Islam”? Disinilah daya tarik Raja Salman untuk audience atau masyarakat Indonesia."
Kemudian Amaliapun menjelaskan tentang kombinasi antara "raja' dengan 'Arab Saudi' itu yang menjadi daya tarik. Menurutnya, Arab Saudi bukan sebuah negara yang asing. Berapa banyak yang menunggu untuk berhaji, berapa banyak yang menyempatkan untuk ibadah umroh berkali-kali, berapa banyak TKW yang ada di negara tersebut. "Nah, elemen 'Arab Saudi' ini banyak tersebar di dalam kehidupan masayarakat sehari-hari. Sehingga ini yang membuat mereka merasa dekat dengan tokoh Raja Salman," kata Amalia.
HADRIANI P.
Baca juga
Studi Buktikan Pengguna Media Sosial Cenderung Kesepian
Kerja Diluar Jam Normal, Lebih Sehat? Ini Penelitiannya