TEMPO.CO, Jakarta - Makanan dari kedelai bukan hanya aman buat perempuan yang didiagnosis menderita kanker payudara, bahkan mungkin bisa membantu sebagian pasien hidup lebih lama. Demikian satu studi baru yang disiarkan pada awal minggu ini.
Telah lama menjadi perdebatan mengenai apakah perempuan yang didiagnosis menderita kanker payudara mesti disarankan makan lebih banyak atau lebih sedikit makanan yang dibuat dari kedelai, terutama buat mereka yang menerima terapi hormon sebagai bagian dari pengobatan penyakit kanker mereka.
Baca juga :9 dari 10 Wanita Tak Mengkonsumsi Gizi Seimbang! Ini Surveinya
Itu disebabkan oleh adanya keprihatinan bahwa kandungannya yang mirip estrogen mungkin membantu sel kanker tumbuh dan menyebar dan membuat terapi hormon jadi kurang efektif.
Tapi dalam beberapa studi laboratorium, isoflavon, komponen kedelai yang memiliki kandungan yang mirip estrogen, telah diperlihatkan menghambat pertumbuhan sel kanker payudara, demikian laporan Xinhua. Dan analisis epidemiologi pada perempuan di Asia Timur yang menderita kanker payudara mendapati hubungan antara asupan lebih banyak isoflavon dan penurunan angka kematian.
Untuk memberi penjelasan, Fang Fang Zhang dari Friedman School of Nutrition and Policy di Tufts University ( Medford, Massachusetts) dan rekannya meneliti hubungan antara asupan makanan yang mengandung isoflavon dan kematian oleh sebab apa pun pada 6.235 perempuan Kanada dan Afrika yang didiagnosis menderita kanker payudara.
Selama masa pengamatan sembilan tahun, perempuan yang menderita kanker payudara dan mengkonsumsi banyak isoflavon menghadapi 21 persen lebih rendah resiko kematian dibandingkan dengan perempuan yang mengkonsumsi sedikit isoflavon. (baca : Ingin Terhindar dari Stroke? Begini Kata Ahlinya)
Selanjutnya :Bukti kedelai, bukan hanya pencegah kanker