Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kedelai Amankah untuk Penderita Kanker Payudara?

Editor

Susandijani

image-gnews
www.nutrisibalitacerdas
www.nutrisibalitacerdas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan dari kedelai bukan hanya aman buat perempuan yang didiagnosis menderita kanker payudara, bahkan mungkin bisa membantu sebagian pasien hidup lebih lama. Demikian satu studi baru yang disiarkan pada awal minggu ini.

Telah lama menjadi perdebatan mengenai apakah perempuan yang didiagnosis menderita kanker payudara mesti disarankan makan lebih banyak atau lebih sedikit makanan yang dibuat dari kedelai, terutama buat mereka yang menerima terapi hormon sebagai bagian dari pengobatan penyakit kanker mereka.

Baca juga :9 dari 10 Wanita Tak Mengkonsumsi Gizi Seimbang! Ini Surveinya

Itu disebabkan oleh adanya keprihatinan bahwa kandungannya yang mirip estrogen mungkin membantu sel kanker tumbuh dan menyebar dan membuat terapi hormon jadi kurang efektif.

Tapi dalam beberapa studi laboratorium, isoflavon, komponen kedelai yang memiliki kandungan yang mirip estrogen, telah diperlihatkan menghambat pertumbuhan sel kanker payudara, demikian laporan Xinhua. Dan analisis epidemiologi pada perempuan di Asia Timur yang menderita kanker payudara mendapati hubungan antara asupan lebih banyak isoflavon dan penurunan angka kematian.

Untuk memberi penjelasan, Fang Fang Zhang dari Friedman School of Nutrition and Policy di Tufts University  ( Medford, Massachusetts) dan rekannya meneliti hubungan antara asupan makanan yang mengandung isoflavon dan kematian oleh sebab apa pun pada 6.235 perempuan Kanada dan Afrika yang didiagnosis menderita kanker payudara.

Selama masa pengamatan sembilan tahun, perempuan yang menderita kanker payudara dan mengkonsumsi banyak isoflavon menghadapi 21 persen lebih rendah resiko kematian dibandingkan dengan perempuan yang mengkonsumsi sedikit isoflavon. (baca : Ingin Terhindar dari Stroke? Begini Kata Ahlinya)

Selanjutnya :Bukti kedelai, bukan hanya pencegah kanker

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

36 hari lalu

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

Olivia Munn membagikan kisahnya didiagnosis kanker payudara hanya dua bulan setelah menjalani mammogram. Saran mammogram di AS pun kini berubah.


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

37 hari lalu

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

Olivia Munn mengungkapkan kepada publik perjuangannya mengalami kanker payudara pada tahun 2023


Sudah 1 Tahun Lepas dari Kanker Payudara, Nunung Srimulat Bersyukur Dapat Dukungan Suami

41 hari lalu

Nunung Srimulat. Foto: Instagram Nunung.
Sudah 1 Tahun Lepas dari Kanker Payudara, Nunung Srimulat Bersyukur Dapat Dukungan Suami

Nunung Srimulat bersyukur proses yang melelahkan dan menyakitkan itu bisa dilewati dengan kesabaran serta dukungan suaminya.


Berjuang Lawan Kanker Payudara, Shannen Doherty Ungkap Pengobatan Ajaibnya

31 Januari 2024

Shannen Doherty. Instagram.com/@theshando
Berjuang Lawan Kanker Payudara, Shannen Doherty Ungkap Pengobatan Ajaibnya

Aktris serial Charmed, Shannen Doherty, berbagi kabar positif di tengah perjuangannya melawan kanker stadium 4 dengan pengobatan infus terbaru.


Meskipun Lebih Pahit, Minum Kopi Tanpa Gula Punya Manfaat Dua Kali Lipat, Apa Saja?

27 Januari 2024

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Meskipun Lebih Pahit, Minum Kopi Tanpa Gula Punya Manfaat Dua Kali Lipat, Apa Saja?

Dibandingkan kopi dengan campuran gula atau krim, minum kopi tanpa gula memiliki manfaat dua kali lipat.


Wisatawan Kembalikan Batu yang Dicuri dari Pompeii Usai Didiagnosis Kanker Payudara

21 Januari 2024

Seorang wisatawan menulis surat permintaan maaf, karena mencuri batu di Pompeii. Surat ini diunggah oleh Gabriel Zuchtriegel, direktur taman arkeologi Pompeii, melalui akun X. (Twitter.com/@GZuchtriegel)
Wisatawan Kembalikan Batu yang Dicuri dari Pompeii Usai Didiagnosis Kanker Payudara

Ternyata perncurian artefak di Pompeii sering terjadi. Banyak juga yang mengembalikan artefak itu karena kutukan


Hubungan Antara Asam Urat dengan Risiko Kanker Payudara

19 Januari 2024

Ilustrasi asam urat. Shutterstock
Hubungan Antara Asam Urat dengan Risiko Kanker Payudara

Walau begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hubungan yang pasti antara asam urat dan risiko kanker payudara lebih tepat.


8 Mitos Tentang Kanker

8 Januari 2024

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
8 Mitos Tentang Kanker

Pengetahuan tentang kanker merupakan bagian penting sebab dapat menjadi pilihan rencana pengobatan.


5 Penyakit yang Bisa Disembuhkan dengan Rutin Jalan Kaki

4 Januari 2024

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
5 Penyakit yang Bisa Disembuhkan dengan Rutin Jalan Kaki

Selain memberikan manfaat bagi kesehatan jantung, otot, dan tulang, jalan kaki juga dapat membantu dalam mencegah dan mengobati beberapa penyakit.


Guru Besar UI Kembangkan Obat Baru Kanker Payudara dan Malaria

27 Desember 2023

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Guru Besar UI Kembangkan Obat Baru Kanker Payudara dan Malaria

Guru besar bidang Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Ade Arsianti mengembangkan obat baru bagi penderita kanker payudara.