Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendidikan Anak di Pesantren, Simak Analisa Pakar!  

image-gnews
Sxc.hu
Sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Berita wafatnya KH Hasyim Muzadi sebagai sosok kyai yang sangat dicintai, dikasihi dan dielu-elukan para santrinya. Dunia pesantren di Indonesia kehilangan sosok kyai yang memiliki pemikiran modern dan progresif. Kehadiran pesantren sendiri kini banyak diminati para orang tua yang mempersiapkan anak-anaknya menempuh pendidikan di pondok pesantren. Belakangan kini banyak sekolah yang mengadopsi mirip pesatren seperti boarding schools. (Baca: Stress Bisa Dikenali dari Sepuluh Hal Berikut Ini)

"Sebenarnya anak-anak menempuh pendidikan di pesatren atau boarding schools bagus dan positif. Tidak ada yang salah. Banyak orang tua menginginkan dan bercita-cita kelak anaknya menjadi santri seperti sosok almarhum KH Hasyim Muzadi misalnya," kata Arief Rachman pada Jumat, 17 Maret 2017.

Pakar pendidikan ini mengatakan sukses seorang anak itu bisa diraih dengan mereka yang menempuh pendidikan di pondok pesantren atau boarding schools. "Ada banyak sisi positifnya karena biasanya dengan pendidikan ala pesantren atau boarding schools banyak mengajarkan tentang kehidupan berinteraksi sosial, budi pekerti, dan pengerahuan lainnya di samping agama dan pelajaran sekolah." (Baca:Penanganan Korban Pedofilia Tak Cukup Hanya Diterapi Psikologis)

Dosen luar biasa di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia ini juga mengatakan boarding schools sangat cocok untuk para orang tua yaitu ayah dan ibu yang bekerja. "Dengan boarding schools para orang tua akan lebih tenang menitipakan anak-anaknya," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arief juga menegaskan "Pendidkan itu harus dengan banyak sudut pandang. Dan soal metode boleh bervariasi bahkan bisa disesuaikan dengan kondisi masyarakat terkini. Dan konsep pendidikan anak dengan pesatren atau borading schools itu bisa memberikan kesuksesan karena sudah ada dan banyak contoh para tokohnya."

HADRIANI P.
Baca Juga:

Bahan-bahan Alami untuk Atasi Jerawat di Punggung

Pernah Dengar Diet Mediterania? Ini Dapat Menambah Kesuburan Pria

Video Terkait:
KH Hasyim Muzadi: Ulama, Dosen, Politisi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

1 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?