TEMPO.CO, Jakarta - Mengakhiri hidup atau bunuh diri umumnya dilakukan orang yang mengalami depresi kronis. Orang itu merasa tidak ada jalan keluar untuk mengatasi masalah. “Depresi selalu diawali stres, akumulasi tekanan hidup karena kenyataan tidak sesuai dengan yang diharapkan,” kata psikolog klinis Sanatorium Dharmawangsa, Liza Marielly Djaprie, Sabtu, 18 Maret 2017.
Baca: Ini Alasan Pahinggar Siarkan Bunuh Diri di Facebook
Liza mewanti-wanti, kalau ada orang yang menyatakan ingin bunuh diri jangan dianggap sambil lalu. “Karena itu lampu kuning bahwa ia mencari perhatian,” kata Liza.
Ada beberapa kalimat lain yang menunjukkan sinyal seseorang ingin bunuh diri. Misalnya: hidup merasa hampa, hidup di surga bagaimana, ya? Dan, sepertinya kalau mati enak.
Berikut ini beberapa tanda depresi yang harus diwaspadai jika menghinggapi seseorang.
1. Perubahan pola makan
Orang yang mengalami gejala depresi akibat stres akan mengalami perubahan pola makan, tapi berbeda untuk setiap orang.
“Ada orang yang saat stres makan banyak, ada juga yang tidak mau makan,” kata Liza.
2. Perubahan pola tidur
Orang yang mengalami depresi dapat mengalami gejala insomnia, tidak bisa tidur, atau hypersomnia, terlalu banyak tidur.
3. Kehilangan minat
Depresi menyebabkan orang tidak lagi menaruh minat pada kegiatan yang disukai, misalnya enggan berolahraga atau enggan bertemu teman.
Gejala tersebut dapat didiagnosis depresi setelah enam bulan. Menurut Liza, bila kurang dari enam bulan, dapat saja disebabkan oleh trauma seperti kehilangan orang terdekat atau terkena bencana alam.
“Setelah lebih dari enam bulan, itu depresi,” kata Liza.
ANTARA