TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar orang pernah mengalami—minimal sekali dalam hidupnya—terperangkap dalam suasana kerja yang negatif. Dampaknya buruk bagi karyawan. Mereka akan menghadapi masalah lambatnya kenaikan gaji dan pangkat.
Satya Sultanudin, Campus and Institutional Event Executive Jobstreet.com, mengatakan beberapa orang sadar dengan kondisi kerja tersebut. Namun, karena belum menemukan tempat lain, akhirnya mereka bertahan di lingkungan kerja yang “beracun”. (Baca : Tak Aktif di Media Sosial Bikin Hidup Bebas Stres, Ini Faktanya!)
Nah, jika Anda tergolong pekerja yang tidak bahagia di tempat sekarang, menurut Satya, penting untuk menganalisis alasan di balik semua itu dan mengatasinya. Sebab, setidaknya terdapat lima racun di tempat kerja yang bisa mempengaruhi seseorang atau lingkungannya.
“Kelimanya berdampak tidak sehat untuk emosi dan mental,” ucap Satya ketika dihubungi Tempo, pekan lalu.
Racun pertama adalah rekan kerja atau malah Anda sendiri, yang terus-menerus mengeluh di tempat kerja. Banyak karyawan yang rajin mengeluh tapi tidak melakukan sesuatu untuk memecahkan masalahnya. Ada pula orang yang selalu mengeluh supaya diterima di lingkungan kerja.
Mengeluh adalah hal yang manusiawi. Namun terlalu banyak mengeluh akan menimbulkan energi negatif. Lebih parah lagi, energi negatif akan menyebar dengan cepat. “Bila muncul masalah dan di organisasi terjadi saling menyalahkan, itu adalah budaya yang tidak mendorong semangat tim.” (Baca :9 Tanda di Kaki Saat Kolesterol Sedang Merajalela)
Umumnya, pekerja mengeluh karena ada hal yang tidak sesuai dengan rencana, baik rencana kerja ataupun rencana pribadi. Sumber keluhan bisa pula berasal dari faktor gaji, promosi jabatan yang lama, dan banyaknya pekerjaan dengan tenggat yang sempit.
Selanjutnya : Bagaimana agenda pribadi bisa menjadi racun dalam sebuah tim?