TEMPO.CO, Medan - Korban selamat dalam kasus pembunuhan satu keluarga di Medan, sampai saat ini masih menjalani masa pemulihan. Tidak hanya secara fisik, psikis bocah 4 tahun itu juga harus mendapat perhatian serius. Apalagi pemberitaan soal kasus yang menimpa keluarga masih sangat gencar beredar.
Psikolog Irna Minauli menilai, pemberitaan berlebihan tersebut bisa berdampak buruk bagi korban."Pemberitaan yang berlebihan mengenai korban kekerasan sering berdampak buruk bagi perkembangan anak. Apalagi anak banyak dihadapkan pada situasi orang yang ingin tahu detail kejadian yang menakutkan itu", ujar Irna.
Irma juga menyayangkan beredarnya foto korban di media sosial, terutama yang menunjukkan wajah dengan jelas. Apalagi salah satu pihak yang mengunggah foto tersebut ialah seorang istri pejabat publik."Kurang bijaksana sebenarnya menyebarkan foto korban. Apalagi foto itu diunggah tanpa diburamkan," katanya lagi.
Secara psikologis, Irma mengatakan jika anak akan mengalami trauma yang berkepanjangan dengan pemberitaan yang berlebihan. Bahkan anak bisa saja melakukan defense mechanism atau mekanisme pertahanan diri.
Menurut Irma, anak sebenarnya mempunyai kemampuan untuk bangkit dari trauma kejadian yang menimpanya. Namun terkadang lingkungan yang mengingatkan kembali peristiwa buruk itu. Apalagi peristiwa seperti yang dialami Kinara, masuk dalam kategori high profile case (mempunyai nilai jual sangat tinggi) yang membuat setiap orang ingin menjadi bagian dari peristiwa bersejarah tersebut.
Irma berharap pemulihan korban selamat bisa didukung dengan kondisi lingkungan yang kondusif. Karena selain keluarga, lingkungan dan masyarakat merupakan faktor penting dalam membangkitkan semangat sang bocah.
Irma mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu menyebarkan foto korban. Hal ini untuk menjaga agar korban tidak semakin dikenal. Dia juga khawatir korban akan kembali dicecar pertanyaan mengenai kesadisan peristiwa yang dialaminya dimasa depan.
Selain itu, Irna juga menyarankan keluarga untuk mengubah nama korban.
"Kekhawatiran saya adalah ketika nanti ia masuk sekolah dan guru-guru atau teman-teman mengenalinya, ia akan kembali dicecar dengan berbagai pertanyaan," kata Irna.
Seperti diketahui, satu keluarga di Medan menjadi korban pembunuhan. Hanya ada satu dari 6 anggota keluarga yang selamat, yakni seorang bocah 4 tahun. Tersangka utama pembunuhan, Andi Lala dan tiga tersangka lainnya sudah ditangkap di beberapa tempat berbeda. Andi Lala selaku tersangka otak pembunuhan terancam hukuman mati atau kurungan penjara seumur hidup.
IIL ASKAR MONDZA