TEMPO.CO, Jakarta -Ada beberapa faktor yang menentukan baik atau tidaknya mengonsumsi obat yang sudah kedaluwarsa. Menurut kepala bagian obat di Dartmouth Hitchcock Medical Center, David Nierenberg, semuanya bergantung pada jenis obat itu sendiri serta sudah berapa lama obat tersebut kedaluwarsa.
Baca:Pedagang di Pasar Pramuka Bantah Jual Obat Kedaluwarsa
“Ingin menggunakan sesuatu yang sudah lewat dari tanggal kedaluwarsanya? Mungkin selama beberapa bulan atau bahkan satu tahun? Selama masih tersimpan rapi dalam kemasan dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung, maka tidak masalah untuk dikonsumsi.” jelas Nierenberg seperti yang dikutip oleh The Huffington Post, pada akhir April lalu.
Obat-obat yang beredar dipasaran pasti sudah melalui uji keamanan. Beberapa jenis obat, paling tidak selama dua atau tiga tahun lewat dari masa kedaluwarsa masih bisa dikonsumsi dengan syarat masih tersimpan rapi dalam bungkusnya, tidak terpapar sinar matahari secara langsung dan disimpan dalam suhu ruangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Badan Makanan dan Obat-obatan 2000 lalu menemukan bahwa 90 persen dari obat yang belum digunakan dan sudah lewat masa kedaluwarsanya masih dapat digunakan secara aman. Para peneliti kemudian menduga bahwa kebanyakan perusahaan obat-obatan telah berpikir matang-matang terkait dengan masa kedaluwarsa obat yang mereka produksi. Hal tersebut tentu menjadi angin segar bagi mereka yang ingin menyimpan sebagian uangnya.
Baca Juga:
Bagaimana jika obat yang sudah kedaluwarsa tidak efektif saat dikonsumsi? Beberapa jenis obat memang tidak fleksibel. Dengan kata lain, jika sudah masuk masa kedaluwarsa maka tidak dapat dikonsumsi.
Misalnya obat berbentuk cair, seperti sirup batuk. Satu botol sirup batuk yang sudah melewati masa kedaluwarsanya tidak dapat dikonsumsi. Sebab, kesterilan botol akan hilang saat botol dibuka. Obat cair dalam botol atau kemasan lain sangat mudah terkontaminasi oleh bakteri lain. Itu sebabnya, harus diminum sampai habis setelah dibuka.
“Sama halnya dengan obat tetes mata.” ujar Nierenberg.
Hal tersebut berlaku juga untuk resep obat. Seperti contohnya tablet nitroglycerin – umum sekali diberikan pada penderita jantung. Sangat penting untuk menyimpan tablet tersebut dari paparan sinar matahari. Sekali obat tersebut terpapar sinar matahari atau terkena panas, maka zat di dalamnya akan menjadi tidak efektif saat dikonsumsi oleh penderita.
Obat lain yang harus diperlakukan sama ialah antibiotik. Saat mengalami infeksi serius dan hanya dapat menemukan antibiotik sisa, sangat penting untuk mengecek tanggal kedaluwarsanya sebelum minum. Jika masih ragu, jangan segan untuk menghubungi dokter Anda.
“Anda tentu tidak ingin meminum antibiotik yang justru memperburuk penyakit Anda. Penyakit membuat Anda lebih bijak agar tak asal minum.” jelas Nierenberg.
Nah, bila Anda masih ragu, pastikan meminum obat-obatan Anda secara teratur. Jangan biarkan lemari obat-obatan Anda penuh dengan obat-obatan sisa.
ESKANISA RAMADIANI | HUFFINGTON
Baca Juga:
Amankah Mengkonsumsi Makanan Kadaluarsa?
Hari Buruh, Pengusaha Ini Kedepankan Hubungan Humanis!
Carmanita dan Dara Cantik Budaya Indonesia, Simak Peragaannya!