Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati, Kebiasaan Bayi Mengisap Jempol Beresiko bagi Rahang

image-gnews
Ilustrasi pria tua menggendong bayi. shutterstock.com
Ilustrasi pria tua menggendong bayi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Secara alamiah, hampir setiap bayi akan mengisap jempol atau jemarinya. Ini sesuatu yang akan membuat mereka merasa nyaman dan tenang. Kendati demikian, jika kebiasaan ini sampai berlarut akan menyebbakan perubahan pada rahang. Dampak selanjutnya mulut tidak bisa mengatup sempurna. 

Baca juga: Kebiasaan yang Memicu Gigi Renggang pada Anak

Dokter gigi Melisa mengatakan masa anak-anak adalah masa pertumbuhan. Termasuk di dalamnya masa pembentukan tulang dan susunan gigi.

"Kalau mereka punya kebiasaan mengisap jempol, selain risiko jempol yang menjadi lebih gepeng dibanding jari lainnya, gigi dan tulang rahangnya pun kelak akan terbentuk seperti jempol," kata Melisa yang sehari-hari praktik di Bogor Dental Center ini.

Melisa menyarankan kepada para orang tua untuk segera menghentikan jika baya mulai saat mengisap jempol. "Segera bantu mereka untuk berhenti," dia mengajurkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kenapa harus dihentikan?  Karena jika tulang rahang sudah telanjur berubah bentuk atau tidak tumbuh dengan semestinya, akan sulit diatasi. "Penyelesaiannya hanya bisa dengan kawat gigi saat gigi tetapnya sudah tumbuh, sekitar usia 13 atau 14 tahun," kata Melisa.

Tetapi pemakaian kawat itu pun pun hanya mengubah susunan giginya saja, bukan memperbaiki rahang. "Kondisi ini, kan disebutnya open bite atau tidak bisa merapatkan gigi. Jadi kalau pakai kawat, itu hanya menggeser-geser giginya supaya bisa gigit atau bagian atas dan bawahnya rapat saat dikatupkan," kata Melisa

Lebih lanjut dokter gigi Melisa mengingatkan, open bite tidak hanya disebabkan kebiasaan mengisap jempol. "Penyebab lainnya, antara lain kebiasaan pakai empeng, mengemut selimut. Sedang kalau orang dewasa mengigit kuku, pulpen, atau kuaci. Kebiasaan mengisap bibir sendiri juga bisa menjadi penyebab."

TABBLOIDBINTANG.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.