Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rajin Sikat Gigi Dapat Mencegah Disfungsi Ereksi

image-gnews
Ilustrasi pria galau. shutterstock.com
Ilustrasi pria galau. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Agar tak menyesal di kemudian hari, berikut cara mudah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah disfungsi ereksi. Jaga aset berharga Anda dari sekarang, jangan sampai menyesal di kemudian hari!

“Tidak sedikit laki-laki yang sebetulnya mengerti jika gaya hidupnya mengganggu kesehatan, namun tetap saja dilakukan, hingga akhirnya berdampak pada kehidupan seks (salah satunya disfungsi ereksi), barulah mereka akan menyesal.” ujar seorang asisten urologi di Universitas Yale, Charles Walker, M. D..

Baca: Disfungsi Ereksi, Ini Penyebabnya yang Sering Muncul

Gaya hidup yang mengganggu kesehatan bahkan dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis saat bercinta. Laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi sudah pasti tidak dapat mencapai orgasme, namun yang tidak dapat mencapai orgasme belum tentu mengalami disfungsi ereksi.

Lantas, cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah disfungsi ereksi sejak dini?

Cermat memilih obat
Obat anti depresi, obat-obatan untuk mengurangi tekanan darah, obat pereda nyeri dan antihistamin merupakan jenis obat yang dapat memengaruhi ereksi. Tidak hanya itu, obat alergi dan obat batuk juga dapat memengaruhi ereksi.

“Mekanisme dibalik ereksi kebalikan dari cara kerja obat-obatan tersebut. Kebanyakan obat memiliki kandungan ephinephrine atau yang dikenal juga dengan nama adrenalin yang cukup tinggi. Misalnya pada obat batuk dan flu yang mengandung Sudafed. Baik Sudafed maupun hormon adrenalin sama-sama terbukti mampu menurunkan kemampuan penis untuk terangsang.” jelas seorang profesor urologi dan penulis Size Matters, Harruy Fisch, M. D..

Pastikan untuk membaca keterangan efek samping obat yang Anda konsumsi dan senantiasa mengonsumsi obat-obatan yang bebas kandungan Sudafed.

Rajin mengecek lingkar perut
Mengencangkan ikat pinggang juga memengaruhi kesehatan penis. Laki-laki dengan ukkuran pinggang 39 inci atau setara dengan 99 sentimeter berisiko mengalami disfungsi ereksi dua kali lebih besar dibandingkan dengan laki-laki yang memiliki lingkar pinggang 35 inci atau 10 sentimeter lebih kecil.

Lingkar pinggang juga mengindikasikan tinggi atau tidaknya kandungan lemak. Lemak dalam tubuh kerap dikaitkan dengan rendahnya produksi testosteron.

Berhenti merokok
“Semua orang tahu jika merokok tidak baik bagi kesehatan, namun kebanyakan dari mereka tidak benar-benar mengerti hubungan disfungsi ereksi dengan bahaya merokok.” jelas Dr. Walker.

Selain dapat menyebabkan disfungsi ereksi, merokok juga dapat menghambat aliran darah dalam tubuh. Setidaknya 51 persen perokok mengalami disfungsi ereksi dibandingkan dengan yang bukan perokok. Satu tahun setelah berhenti merokok, sebanyak 25 persen mantan perokok melaporkan kemajuan ereksinya yang sangat pesat.

Jangan bawa pekerjaan ke rumah
Dr. Walker juga menambahkan, “Bekerja erat kaitannya dengan tingkat stres yang tinggi, hal tersebut juga memengaruhi kehidupan seksual. Kebanyakan laki-laki yang masih bekerja di usia 40 hingga 50 tahun dan memiliki banyak pekerjaan hingga mengalami stres berat cenderung mengalami disfungsi ereksi.”

Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Padatnya aktivitas harian membuat banyak laki-laki sulit meninggalkan kantor tepat waktu. Hal tersebut kemudian memicu rasa gelisah. Terutama bagi si pekerja keras, saat istirahat kerap digunakan untuk bekerja. Tidak mengherankan jika mereka mengalami disfungsi ereksi karena tingginya tingkat stres yang disebabkan oleh rasa gellisah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cukup tidur
Para peneliti dari Universitas Chicago menemukan bahwa tidur malam selama kurang dari lima jam menyebabkan produksi testosteron menurun hingga 10 persen.

“Cukup tidur dapat membantu tubuh untuk memproduksi lebih banyak testosteron yang berfungsi untuk menunjang libido. Terutama bagi mereka yang masih muda, usia produktif (awal 20 tahun), sangat penting untuk cukup istirahat. Usahakan untuk tidur minimal enam hingga delapan jam sehari.” jelas Dr. Walker.

Rajin sikat gigi
Apa hubungannya? Penelitian di Turki menemukan bahwa laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi memiliki masalah gusi tiga kali lebih besar dibanding dengan mereka yang tidak mengalami disfungsi ereksi.

Di sisi lain, Yayasan Kesehatan Mulut di Inggris menemukan bahwa empat dari lima orang laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi ternyata mengalami masalah gusi.

Saat terjadi pembusukan di mulut, sistem kekebalan tubuh akan menyerang bakteri pathogen yang berkembang biak dalam mulut. Bakteri tersebut kemudian masuk ke dalam aliran darah sehingga merusak pembuluh darah.

Sikat gigi minimal dua hari sekali dan jangan lupa untuk menggunakan benang gigi.

Batasi minuman beralkohol
Penelitian di Universitas Washington menemukan bahwa laki-laki yang gemar menyesap minuman beralkohol memiliki risiko disfungsi ereksi lebih tinggi. Alkohol memang banyak digunakan sebagai anti depresan untuk menekan tingkah kegelisahan seseorang. Mengonsumsi lebih dari dua gelas minuman beralkohol hanya akan membuat penis susah terangsang dan menjadikan Anda merasa sangat lelah.

Rajin olahraga
Meski orang dengan tekanan darah tinggi dilarang berolahraga karena hanya akan memperburuk disfungsi ereksi yang dialaminya, seperti yang dilansir dalam Journal of Clinical Hypertension, lari santai dapat mengurangi peradangan dalam tubuh akibat tingginya tekanan darah. Dengan rutin melakukan lari santai atau jogging pembuluh darah bekerja lebhih efisien.

Setia pada satu pasangan
Perasaan bersalah yang timbul saat Anda tidak setia menyebabkan kegelisahan. Saat gelisah tubuh memproduksi senyawa ke otak yang dapat menurunkan kemampuan ereksi Anda. Tingginya tingkat kegelisahan merangsang sistem saraf simpatik yang menyebabkan Anda stres berkepanjangan.

Jangan memangku laptop
“Laptop menghasilkan panas yang cukup besar, sedikit panas saja dapat menghangatkan testis, hal tersebut berdampak pada produksi testosteron dan jumlah sperma Anda.” jelas Dr. Fisch.

Sel yang terdapat di dalam testis sangat sensitif terhadap panas. Dengan kata lain testis memiliki suhu lebih rendah dibanding dengan suhu tubuh. Itu sebabnya mengapa testis terpisah dari tubuh, karena membutuhkan suhu yang tepat untuk dapat menghasilkan sperma berkualitas.

Cara-cara sederhana ini, jika anda lakukan, dapat mencegah hal yang paling dikhawatirkan para pria: disfungsi ereksi.

MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

18 hari lalu

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia G.L Kalake menyerahkan cenderamata kepada Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy di acara Program Edukasi & Intervensi Stunting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan, di Kupang, NTT, Kamis, 7 Maret 2024/Istimewa
Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.


Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

21 hari lalu

Deteksi Endometriosis Melalui Darah
Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.


7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

21 Januari 2024

Ilustrasi nikah muda. shutterstock.com
7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

Konselor pernikahan memaparkan tujuh sumber konflik dalam rumah tangga. Apa saja dan bagaimana mengatasinya?


Alasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak

20 Juni 2023

Aktivitas Tenggara Youth Community yang dalam menyampaikan materi edukasi kesehatan reproduksi. Dok. Istimewa
Alasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak

Pendidikan kesehatan reproduksi tak hanya diberikan di sekolah. Orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.


Cegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi

1 Mei 2023

Suasana pemberian materi kelas kampanye dengan alat peraga berupa boneka di acara National Youth Camp Sexual and Reproductive Health and Rights (SRHR) pada 16-18 Juli 2019 Embung Kaliaji, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Cegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi

Remaja putri perlu menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah.


Perlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi

15 April 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Perlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi

Orang tua harus bisa menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak perempuan tentang masalah kesehatan reproduksi, terutama jika sudah menstruasi.


Perlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

9 Januari 2023

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Perlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

Pemerhati anak mengatakan pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari kejahatan seksual. Bagaimana caranya?


CISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk

3 Desember 2022

Thumbnail grafis Pasal Kontroversi RKUHP
CISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk

CISDI menyampaikan kritik atas dua pasal kesehatan di Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).


Berapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?

25 Agustus 2022

Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Berapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?

Kesehatan umum dan reproduksi juga berperan dalam menentukan apakah kehamilan bisa terjadi dengan cepat atau tidak.


Pentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi

28 Juni 2022

Ilustrasi pesta pernikahan. Pexel/Kha Ruxury
Pentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi

Persiapan untuk berkeluarga perlu dimulai sejak memasuki usia remaja. Salah satu tujuannya menjaga kesehatan reproduksi kelak.