TEMPO.CO, Jakarta – Jika Anda membayangkan dapat melakukan hubungan seks di dalam bak mandi air panas seperti pada film-film romantis, nyatanya tak sedemikian indah. Berendam air panas bersama pasangan tentu terdengar sangat menggoda. Namun tahukah Anda jika bak mandi air panas merupakan sarang kuman paling besar di kamar mandi?
Baca: Berendam Air Panas Terbukti Meningkatkan Kesehatan
Meski berendam di dalam bak air panas, tidak tertutup kemungkinan risiko terserang sexually transmitted diseases (STD) alias penyakit menular seksual seperti sifilis ataupun gonorrhea. Gonorrhea, atau yang juga dikenal dengan air seni bercampur nanah, memang tidak akan mengambang dalam bak air panas tersebut, tapi zat kimia dalam bak mandi tersebut tidak dapat mensterilkan STD yang dibawa oleh pasangan Anda. Tinggalkan keinginan untuk melakukan hubungan seks di dalam bak air panas jika tidak ingin terserang STD.
Sibuk bercinta di dalam bak mandi air panas ternyata juga dapat menyebabkan Anda terserang pseudomonas folliculitis atau ruam kulit. Bakteri yang terkandung di dalam air panas tersebut menyebabkan tubuh berubah menjadi kemerahan yang disertai dengan rasa gatal. Namun, jika Anda berkeras melakukannya dengan pasangan, ruam tersebut dapat sembuh dengan sendirinya selama beberapa hari.
“Klorin atau zat kimia lainnya yang digunakan dalam bak mandi air panas dapat membunuh bakteri baik yang ada di dalam vagina, sehingga bakteri jahat dapat masuk dengan mudah melalui vagina dan menyebabkan iritasi atau infeksi,” ujar Diana Hoppe, M.D., seorang gynecologist (dokter kandungan).
Kondom yang dikenakan akan dengan mudah terlepas saat melakukan hubungan seks di dalam bak air panas. Zat kimia yang terkandung dalam bak tersebut, seperti klorin membuat kondom yang terbuat dari lateks tidak efektif.
Baca Juga:
Simak: Meningkatkan Kualitas Sperma dengan Berendam Air ...
Melakukan hubungan seks saat berendam air panas nyatanya memang tidak seindah dan seseksi yang Anda bayangkan. Bak air panas yang notabene mengandung banyak pelumas tersebut terbukti mampu menghilangkan pelumas alami yang dihasilkan oleh pasangan, sehingga setelah melakukan hal tersebut pasangan Anda hanya akan merasa nyeri pada bagian vaginanya.
MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI