TEMPO.CO, Jakarta - Depresi adalah salah satu gangguan mental yang sering terjadi di seluruh dunia. Dokter spesialis kesehatan jiwa Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa, Richard Budiman, mengatakan lebih dari 60 persen pasien gangguan depresi datang ke dokter dengan alasan utama keluhan fisik.
Direktur Utama RSJ Dharmawangsa ini menjelaskan, keluhan fisik itu antara lain lelah, tak bertenaga, tak nafsu makan, berat badan turun, badan sakit-sakitan, pegal linu, dan nyeri. "Juga merasa sakit kepala, dada sakit, sesak napas, dan keluhan perut atau lambung," kata Richard di Jakarta, Kamis, 18 Mei 2017.
Adapun 31 persen pasien datang berkonsultasi dengan gejala ansietas atau kecemasan. "Tapi, setelah dilakukan pendekatan lebih lanjut, ternyata pasien tersebut mengalami depresi," ujar Richard.
Jika tidak ditangani, depresi juga dapat menjadi penyebab utama bunuh diri. Ratusan ribu orang di dunia setiap tahunnya tewas karena bunuh diri.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) Eka Viora mengatakan depresi adalah penyakit, bukan kelemahan karena orang itu tidak beriman, malas, atau yang lainnya. "Karena itu, depresi merupakan masalah besar dan harus ditangani agar penderitanya tidak bunuh diri," kata Eka.
Eka menjelaskan, prevalensi depresi dari hasil penelitian terhadap 17 negara adalah 1 dari 20 populasi. "Berarti sekitar 350 juta orang di dunia mengalami depresi dan ada 800 ribu orang yang bunuh diri akibat mengalami depresi," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS