Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Kesalahpahaman Saat Chat dengan Emoji yang Tepat

image-gnews
Emoji. Ilustrasi
Emoji. Ilustrasi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Emoji adalah simbol-simbol yang bisa digunakan untuk memberi suasana hati pada chat yang dikirim. Emoji menjadi bagian tak terpisahkan pada keyboard komputer dan smartphone, mulai dari "wajah tersenyum" hingga "tempura".

Baca: Facebook Siapkan Emoji Ekpresi untuk Messenger

Emoji diperkirakan telah dipakai 90 persen pengguna internet, yakni 3,2 miliar orang. Salah satu pakar bahasa dan komunikasi Inggris mengatakan emoji punya dampak yang lebih besar ketimbang meramaikan teks yang kita kirim kepada teman dan keluarga.

Dalam buku barunya, Prof Vyvyan Evans mengatakan emoji sebenarnya membantu pria dan wanita saling mengerti satu sama lain karena memperjelas arti sebuah pesan. Perempuan kerap memberi pernyataan dengan makna berlapis yang seringkali gagal ditangkap oleh laki-laki.

Misalnya, ketika pria mengatakan pada kekasihnya, "Aku mau pergi dengan teman," kemudian perempuan itu membalas, "Terserah kamu." Balasan itu sebenarnya bisa punya arti "Kamu tahu kan sebenarnya aku tidak mengizinkannya".

"Memahami komunikasi adalah kunci hubungan harmonis," kata Evans. Dia berpendapat kaum adam bisa lebih memahami makna komunikasi bila diwarnai dengan emoji.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika pesan "Terserah kamu" ditambah dengan emoji wajah marah atau kecewa, pasti si penerima bisa menangkap "kode" dari si pengirim. "Laki-laki pasti bisa memahaminya dan mempersempit ruang miskomunikasi," katanya seperti dilansir Telegraph.

Baca: Ngomongin Seks? Lebih Nyaman via Emoji

Satu lagi yang memicu komunikasi adalah kecenderungan orang untuk menjawab, "tidak apa-apa" ketika ditanya oleh pasangannya "ada apa?", padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Di dunia maya, pengirim dapat menegaskan maksudnya dengan menambah emoji, seperti "wajah cemberut" atau "wajah datar".

Evans bahkan menegaskan bahwa emoji hampir jadi hal esensial dalam komunikasi digital. Ketika komunikasi online mengambil alih percakapan empat mata, Evans berpendapat emoji penting digunakan untuk lebih bisa berekspresi.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

19 jam lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

1 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

2 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

3 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

4 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

6 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

7 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

9 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya


BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

16 hari lalu

Unggahan BEM UI di Instagram pad 26 Maret 2024. Instagram/bemui_official
BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.