TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini banyak pengusaha kecil dan menengah di Indonesia yang telah menjual barangnya secara offline ataupun online melalui akun sosial media. Head of Online Marketing Lazada Indonesia, Haikal Bekti, mengatakan, para pengusaha tersebut bisa lebih mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Baca: Lazada Bantu Mahasiswa Berbisnis di Program #KamuJugaBisa
"Melalui platform e-commerce marketplace, para pengusaha tersebut dapat lebih mengembangkan bisnis mereka secara online dan menjangkau lebih banyak pelanggan," kata Haikal dalam Talkshow kewirausahaan di kampus PPM Manajamen, Jakarta, Rabu, 21 Juni 2017.
Menurut Haikal, saat ini semakin banyak masyarakat tak terkecuali mahasiswa, memilih untuk membuka usaha sendiri sebagai salah satu pilihan mata pencaharian. Terutama, dia melanjutkan, di era digital saat ini yang memberikan berbagai peluang dan fasilitas dalam mengembangkan usaha.
"Kami menyambut baik semakin banyaknya usaha yang terbentuk, khususnya UMKM, dari kalangan mahasiswa. Tentunya tidak dapat dipungkiri perencanaan yang matang juga diperlukan untuk kesuksesan sebuah bisnis," ujarnya.
Berdasarkan riset yang dilakukan Google dan Temasek pada 2016, diperkirakan pasar e-commerce Indonesia akan tumbuh kurang lebih 20 kali dan mencapai USD 46 milyar pada 2025. Jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa, dan tingkat adaptasi terhadap penggunaan internet yang terus meningkat di seluruh nusantara, Indonesia memberikan peluang bagi e-commerce untuk berkembang.
Untuk itu, menurut Haikal, sejalan dengan program Lazada #KamuJugaBisa, talkshow kewirausahaan dengan tema Business Model Canvas dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk melakukan perencanaan bisnis yang baik. "Sekaligus memahami mudahnya bagi mereka untuk mengembangkan bisnis dan memasarkan produk mereka dengan memanfaatkan kemajuan teknologi melalui marketplace di Lazada," ujar Haikal.
AFRILIA SURYANIS