TEMPO.CO, Jakarta -Kondisi kulit apa yang paling sering dialami para remaja? ya, jerawat. Tahukah Anda, jerawat juga terdiri dari beberapa jenis.
Baca: Resep Smoothie Bowl, Bisa Diminum dan Dijadikan Masker Wajah
Dendy Engelman, MD, dari Medical Dermatology & Cosmetic Surgery, New York, Amerika Serikat mengatakan 93 persen penderita jerawat bahkan tidak mengetahui jenis jerawat yang bermunculan wajahnya. Padahal, kata dia, ada empat jenis jerawat yang menyerang kulit. Masing-masing jerawat itu membutuhkan penanganan yang berbeda. Apa sajakah itu?
Cystic Acne
Cystic Acne merupakan jerawat tipe pertama yang disertai dengan peradangan hebat dan berkumpul pada satu titik. Itu sebabnya, ukuran cystic acne cukup besar seperti bisul.
“Saat pori di bawah kulit tersumbat, tubuh berusaha untuk menghentikan pertumbuhan bakteri dengan cara membentuk cyst (bisul) di sekitar pori-pori tersebut. Itu sebabnya, butuh waktu berminggu-minggu untuk menyembuhkan luka bekas jerawat ini,” jelas Dr. Engelman.
Untuk mengobatinya, kata Engelman, gunakan sabun cuci wajah yang mengandung benzoyl peroxide. “Antibiotik yang digunakan dalam jangka panjang hanya akan menyebabkan bakteri kebal,” ujar Engelman.
Komedo hitam
Tidak jauh berbeda dengan komedo berwarna putih, komedo hitam merupakan istilah saat pori-pori (kelenjar minyak) pada wajah tersumbat kotoran. Saat minyak dan kulit mati yang menyumbat pori-pori bertemu dengan oksigen, mereka akan menghitam.
“Gunakan sabun cuci wajah yang dapat mengelupas kulit mati namun tetap melembapkan kulit wajah,” ujar Engelman.
Komedo putih
Komedo putih (whiteheads) juga dikenal dengan nama comedones – nama yang lebih populer untuk mengatakan suatu kondisi dimana pori-pori pada lapisan paling tipis kulit wajah (epidermis) tersumbat kotoran dan minyak.
“Gunakan sabun cuci muka yang mengandung sulfur. Tujuannya untuk mengurangi minyak berlebih, membuka pori-pori yang tersumbat sekaligus meminimalisasi inflamasi,” ujar Engelman.
Jerawat hormonal
“Jerawat yang muncul saat seseorang mengalami pubertas. Fluktuasi hormon menghasilkan minyak berlebih yang dapat menyumbat pori-pori. Pori-pori yang tersumbat oleh minyak kemudian menjadi komedo putih atau cystic acne sepanjang garis rahang dan dagu,” kata Engleman.
Untuk mengatasi jerawat hormonal tersebut Anda disarankan untuk mengonsumsi pil KB, tentunya dengan saran dokter. Jerawat yang dialami remaja saat pubertas berkaitan dengan hormon yang disebut androgens (hormon laki-laki yang muncul pada tubuh laki-laki maupun perempuan saat remaja), yang menyebabkan produksi minyak berlebih sehingga krim penghilang jerawat saja tidak cukup ampuh.
SEVENTEEN | ESKANISA RAMADIANI