TEMPO.CO, Jakarta - Pemanis buatan merupakan pengganti gula asli yang menawarkan rasa manis yang sama seperti gula asli, namun tidak bernutrisi.
Riset menemukan bahwa pemanis buatan atau gula tidak bernutrisi dapat mengganggu metabolisme tubuh, perkembangan bakteri dalam usus, dan nafsu makan. Jika tidak ingin ukuran pinggang bertambah, berhentilah mengonsumsi pemanis buatan.
Baca Juga:
Baca: Obesitas, Pangkas Berat Badan dengan Buah Persik
Menurut riset, pemanis buatan dapat menyebabkan berat badan bertambah dan meningkatkan risiko obesitas. Tak hanya itu, mengonsumsi pemanis buatan, seperti aspartame, sucralose, dan stevia juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
“Epidemik obesitas dan penyakit terkait lainnya akibat kegemukan berkaitan dengan jumlah konsumsi pemanis buatan yang semakin meningkat,” kata peneliti dari University of Manitoba, Kanada.
Tim peneliti melakukan uji acak yang melibatkan 1.003 partisipan selama enam bulan. Uji acak tersebut tidak menunjukkan efek mengonsumsi pemanis buatan terhadap penurunan berat badan secara konsisten.
Selama enam minggu, para peneliti justru menemukan kaitan antara mengonsumsi pemanis buatan dan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, jantung, serta penyakit lain. Hasil uji kemudian dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal (CMAJ).
“Kami menemukan bahwa data dalam uji coba acak tersebut tidak menunjukkan manfaat mengonsumsi pemanis buatan terhadap penurunan berat badan,” ucap Ryan Zarychanski, asisten profesor di University of Manitoba, Kanada.
Asisten profesor di universitas sama pun membenarkan apa yang dikatakan Zarychanski.
“Efek jangka panjang mengonsumsi pemanis buatan pada kesehatan perlu diwaspadai,” ujar Meghan Azad, asisten profesor dari University of Manitoba, Kanada.
THE INDIAN EXPRESS | ESKANISA RAMADIANI