TEMPO.CO, Jakarta - Manusia tidak diciptakan untuk terus menerus makan sepanjang hari. Namun, kebanyakan orang justru menimbun kalori di dalam mulutnya saat sedang berjalan. Makan tak berjadwal, menurut para ahli, hanyalah cara manusia menuju obesitas.
“Kebanyakan dari populasi yang menyatakan dirinya sehat, mereka bahkan tidak mengonsumsi makanan yang dikategorikan sehat ,” ujar Valter Longo, Ph. D., seorang profesor dari University of Southern California.
Longo menambahkan, “Makan sebanyak lima hingga enam kali sehari tentu menjadi masalah, meski makanan tersebut makanan sehat.” dan nampaknya ahli lain setuju dengan apa yang dikatakan oleh Longo.
Mereka yang tak pernah berhenti mengunyah,adalah bukti, kenapa saat ini, "banyak ditemukan orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas,” jelas Mark Mattson, Ph.D, pimpinan Laboratory of Neuroscience di National Institute of Aging.
Ternyata, tiga kali makan diikuti dengan kudapan sore dan smoothies yang selama ini dilakukan oleh banyak orang bukan pilihan tepat. Lantas bagaimana jadwal makan yang ideal?
Meski Anda sangat berhati-hati dengan kalori yang Anda konsumsi sehari-hari, kudapan di antara jam makan siang menuju malam Anda dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Akibatnya, risiko seperti kelebihan berat badan atau diabetes juga bisa menghantui Anda.
“Saat seseorang tidak berhenti mengunyah, pesan yang dikirim melalui endocrinological adalah hal tersebut harus dilakukan untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Maka secara tidak langsung lemak akan disimpan, tidak langsung diolah menjadi energi,” jelas Longo.
Terlepas dari berat badan Anda saat ini, Longo menjelaskan mengunyah sepanjang hari dapat mengganggu proses intercellular regenerative (termasuk mengganti atau meregenerasi sel, jaringan dan organ di dalam tubuh) yang melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit berbahaya, termasuk kanker. Di saat yang sama, mengunyah tak ada hentinya juga tidak baik untuk proses intermittent fasting – metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa selama beberapa waktu.
Saran dari Longo: Jika Anda termasuk ke dalam 25 persen penduduk Amerika yang tidak kelebihan berat badan, tetaplah makan secara teratur, tiga kali sehari.
“Berdasarkan uji klinis yang saya lakukan, saya rasa 12 jam –bukan 6 atau 8 jam seperti yang selama ini Anda dengar– merupakan waktu yang layak untuk berpuasa (intermittent fasting),” jelas Longo.
Namun, jika Anda termasuk golongan yang memiliki berat badan berlebih, Longo merekomendasikan makan sebanyak dua kali sehari dengan satu kali kudapan. Sarapan, makan siang atau makan malam, jangan lebih dari 100 kalori. Batasi konsumsi protein dan gula.
Adapun kudapan sehat menurut Longo adalah salad dengan kacang-kacangan dan minyak zaitun, buah apel dengan selai kacang atau sayur segar dengan minyak zaitun.
“Semua bergantung pada kebiasaan makan Anda selama ini. Pertama kali melalukan hal tersebut, Anda mungkin mengalami kesulitan, namun setelah dilakukan selama 30 hari berturut-turut, Anda akan menemukan ritmenya,” jelas Longo.
Dalam studi terbaru yang dilakukan oleh University of Pennsylvania, sebuah grup berisi partisipan berusia 20 tahun lebih dan berstatus sehat menghabiskan waktu selama 8 minggu untuk makan di antara pukul 8 pagi hingga 7 malam. Grup kedua merupakan mereka yang makan di sore hari hingga pukul 11 malam. Selama beberapa waktu, grup tersebut diminta untuk mengganti jadwal makannya.
Mereka yang terbiasa makan tengah malam kemudian diminta untuk makan secara teratur antara pukul 8 pagi hingga maksimal 7 malam. Mereka mengalami penurunan berat. Kadar gula dalam darah dan kolesterolnya pun mengalami perubahan.
“Temuan kami menunjukkan bahwa berat badan dan metabolisme partisipan yang makan di malam hari mengalami peningkatan,” ujar Namni Goel, Ph.D., seorang peneliti dari Penn’s Perelman School of Medicine.
Mengapa makan di malam hari menjadi masalah? Goel menjelaskan bahwa hal tersebut memengaruhi kerja (ritme) sirkadian dan hormon.
“Jika Anda bangun di pagi hari, pukul empat atau lima, saya rasa Anda tidak akan menunggu sarapan hingga pukul delapan pagi. Saya merekomendasikan untuk sarapan setidaknya satu jam setelah bangun di pagi hari dan selesaikan 11 atau 12 jam sebelum waktu tidur,” jelas Goel.
MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI