TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas tunanetra punya cara sendiri untuk menikmati hidup. Sekali waktu, mereka juga ingin menjajal nongkrong atau ngopi di mal tanpa bantuan pendamping atau tongkat penuntun. Mereka berjalan biasa seperti halnya orang yang bisa melihat.
“Tapi kami tetap mengajak teman kami yang low vision agar tidak kehilangan arah saat di dlam mal dan tidak menabrak orang yang lewat di sekitar kami,” tulis Cheta Nilawaty, wartawan Tempo di Indonesiana, Jumat, 21 Juli 2017.
Baca: Anak Hashim Jago Pilkada Jawa Tengah
Cheta dan tiga temannya melakukan petualangan itu di gerai kopi di Pondok Indah Mal pada Rabu, 19 Juli 2017. Ia mengandalkan daya ingat jalan-jalan yang harus dilewati saat Cheta masih bisa melihat, dua tahun lalu.
“Dulu ketika melihat, saya begitu lancar melewati setiap landmark berupa merchant atau coffee shop yang berada sebelum Street Galery. Tapi sekarang, saya menyadari sangat tergantung dengan panduan arah dari teman saya yang low vision.”
Tulisan lengkapnya bisa diklik di sini.
INDONESIANA| ISTI