TEMPO.CO, Jakarta - Riset yang dilakukan oleh sebuah klinik di London, DHI London menyatakan bahwa pendapat yang mengatakan pria botak kurang sukses, tak sejalan dengan realitasnya. Saat ini kebotakan dialami 85 persen pria di usia 50-an.
Menurut DHI, terlepas dari karismanya, rambut merupakan indikator penting yang Bmenggambarkan kesuburan, kekuatan sekaligus kejantanan seorang pria. Perusahaan yang hingga saat ini telah beroperasi selama 47 tahun dan populer berkat program transplantasi rambutnya tersebut mengajak 50 orang pria dan 50 orang perempuan untuk menjawab pertanyaan singkat.
Dalam penelitian tersebut, para partisipan ditunjukkan foto-foto pria botak yang populer. masing-masing kelompok ditunjukkan beberapa buah foto pria yang cukup populer dengan dan tanpa rambut. Lebih dari 80 persen setuju bahwa subjeknya terlihat jauh lebih baik dengan rambut. Sementara lebih dari 82 persen partisipan perempuan mengatakan pria botak terlihat kurang menarik.
Presentase yang sama juga setuju bahwa pria botak terlihat kurang perkasa.
Mereka mengatakan bahwa para tokoh seperti Donald Trump, Emmanuel Macron, Pangeran Harry, Harry Styles, Brad Pitt dan Russell Brand akan terlihat lebih baik dengan rambut tebal.
Kostas Giotis dari DHI London mengatakan ada pendapat naratif mengenai penampilan seorang perempuan, namun bagi seorang pria, kepercayaan dirinya ada pada rambut. Penelitan yang dia lakukan menemukan hal menarik bahwa pria dianggap kurang tampan, kurang perkasa, dan terlihat kurang sukses karena botak. "Ini jelas berbeda dengan realitanya," kata dia. Namun, para partisipan berdalih bahwa respon mereka didasarkan pada naluri.
"Pria botak mungkin terlihat lebih tua dari usia aslinya. Namun, Trump yang saat ini berusia 71 tahun, Macron yang berusia 39 dan Pangeran Harry yang berusia 32 tahun nyatanya sukses pada bidangnya masing-masing,” jelas Kostas Giotis.
DAILY MAIL UK | ESKANISA RAMADIANI