TEMPO.CO, Jakarta - Stres disebabkan oleh banyak faktor, termasuk gejala emosional seperti mudah marah dan faktor lain yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Banyak orang menganggap masalah fisiologis (stres) tersebut merupakan suatu hal yang tidak berbahaya.
Baca: Stres Bisa Memicu Demensia, Cegah Sejak Dini dengan Cara Ini
Namun, di sisi lain, data menunjukkan seseorang yang kesehatannya kerap terganggu harus mulai memperhatikan pola hidupnya. Jika menyepelekan stres, maka akan berujung pada penyakit jantung, gangguan tidur, depresi dan masih banyak lagi.
Singkatnya, penting untuk mengetahui apakah Anda mengalami masalah kesehatan atau tidak saat melakukan suatu hal, misalnya bekerja. Apakah Anda merasakan otot-otot menegang saat berhadapan dengan deadline? Berikut 10 tanda bahwa tubuh Anda mengalami stres.
1. Otot tegang
Merasakan tegang di bagian leher atau bahu? Hal tersebut mungkin bukan disebabkan karena olahraga yang baru Anda coba atau salah bantal. Saat tubuh merasa stres, tubuh mendapati banyak tekanan sehingga muncul sebagai peradangan atau cedera otot.
“Pada laki-laki, nyeri punggung merupakan efek samping stres, sementara perempuan akan mengalami nyeri pada punggung bagian atas (bahu),” ulas Reader’s Digest.
2. Sakit kepala
Berbicara mengenai tekanan, Anda juga dapat merasakannya pada kepala. Rasa sakit pada kepala yang diakibatkan oleh stres seperti ditusuk-tusuk dan intens. Sakit kepala tersebut muncul akibat otot-otot kepala dan leher menegang. Alih-alih meminum obat sakit kepala yang mengandung ibuprofen, Anda dapat mengurangi rasa sakit atau stres dengan meditasi atau yoga.
3. Mudah haus
Cemas yang dirasakan oleh seseorang disebabkan oleh kelenjar adrenal – kelenjar kecil yang terletak di atas ginjal memompa hormon stres ke seluruh tubuh. Saat hormon stres menjalar ke seluruh bagian tubuh, hormon lain ikut mengalami fluktuasi (turun-naik), termasuk senyawa yang memengaruhi elektrolit dan cairan dalam tubuh.
4. Mudah berkeringat
Keringat berlebih yang timbul saat stres atau yang juga dikenal dengan nama hyperhidrosis, dapat dialami oleh siapapun yang merasa mudah cemas dibanding dengan orang lain. Cara paling mudah untuk mengatasi rasa cemas berlebih adalah menarik napas sedalam-dalamnya dan menghembuskan secara perlahan.
5. Rambut mudah rontok
Beberapa kondisi yang menyebabkan rambut mudah rontok saat stres antara lain:
Telogen effluvium : rambut rontok saat disisir atau keramas
Trichotillomania : jenis gangguan kontrol impuls untuk menarik rambut
Alopecia areata : sistem kekebalan tubuh mulai menyerang folikel rambut
6. Lebih sering buang air kecil
Kram perut dan adanya hasrat (dorongan) untuk pergi ke toilet bisa jadi pertanda bahwa tubuh Anda mengalami stres. Rasa cemas berlebih menyebabkan masalah pencernaan itu sebabnya saat tubuh stres, seseorang terdorong untuk lebih sering mengunjungi toilet dibanding biasanya.
“Stres mengaktifkan respon flight or fight di dalam sistem saraf pusat, pencernaan dapat terganggu akibat sistem saraf sentral menutup aliran darah sehingga berdampak pada otot-otot pencernaan dan mengurangi kebutuhan sekresi untuk mencerna,” jelas Everyday Health.
7. Mudah tersinggung
Saat stres, tubuh melepaskan hormon cortisol atau yang juga dikenal dengan hormon stres. Hormon tersebut menjaga tubuh dari rasa sakit. Fenomena tersebut populer dengan nama the let down effect. Setelah merasa tenang, hormon stres akan kembali ke equilibrium dan rasa sakit (stres) akan hilang seiring dengan berjalannya waktu.
8. Mudah sakit gigi
Menggeretakan gigi tanpa Anda sadari bahkan saat Anda terlelap tentu bukan pertanda bagus. Menggeretakan gigi dapat menyebabkan cedera rahang, hal tersebut juga dapat mengikis dentin gigi. Dokter gigi menyarankan bagi mereka yang tanpa disadari gemar menggeretakkan gigi saat terlelap untuk menggunakan behel transparan.
9. Berat badan tidak stabil
Saat stres seseorang cenderun kehilangan nafsu makan. Untuk mengontrol fluktuasi berat badan, para ahli menyarankan untuk menjalani diet sehat, tidur teratur dan olahraga.
10. Mudah lupa
Waspadai jika belakangan ini Anda sering kali lupa meletakkan dimana kunci atau barang berharga lain. “Stres menyebabkan penurunan daya ingat. Bahkan stres kronos dapat mengurangi spasial (ruang) daya ingat – termasuk bagian yang senantiasa membantu Anda mengingat lokasi, objek (benda) atau barang berharga lain,” tulis CNN.
HUFFINGTON POST | ESKANISA RAMADIANI