TEMPO.CO, Jakarta -Dokter Donald Hensrud, seorang profesor sekaligus peneliti di Mayo Clinic, Minnesota, Amerika Serikat, mengungkapkan tidak ada bukti ilmiah mengenai keberhasilan diet makanan rendah kalori, termasuk kubis. Dia mengatakan secara teori mungkin ada, namun tetap tidak masuk akal. Dirinya juga menentang keras diet rendah kalori yang dapat menyebabkan seseorang kekurangan nutrisi.
Baca: Catat! Pola Makan Sesuai Usia, dari 20-an hingga 70-an Tahun
Donald menulis tentang makanan yang diduga memprovokasi banyak orang untuk mengikuti diet rendah kalori, seperti diet kubis, yang dipercaya oleh Hensrud berdampak buruk bagi kesehatan.
Beberapa ahli diet mengklaim bahwa mengunyah makanan rendah kalori seperti seledri dan kubis mampu membakar lebih banyak energi dibanding energi yang terkandung di dalamnya. Namun, Hensrud mengungkapkan tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung pernyataan tersebut.
Dalam laman resmi Mayo Clinic, Hensrud menjelaskan, sepanjang hari, sekitar 5 – 10 persen total energi dicerna. Energinya diambil dari nutrisi (makanan) yang Anda konsumsi. Makanan, kata dia, mengandung beberapa kalori, seperti seledri dan sayur yang tidak mengandung tepung lainnya memiliki kalori, meski kecil, namun tetap dibutuhkan untuk dicerna menjadi energi.
"Secara teori, mungkin untuk mengonsumsi makanan tidak mengandung kalori, namun tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa beberapa makanan berdampak seperti itu," kata Hensrud.
Mengonsumsi semangkuk penuh sayur rendah kalori memang bukan hal buruk, namun pastikan Anda mengonsumsi makanan bernutrisi lainnya. Hensrud mengingatkan bahaya diet ekstrem yang hanya membolehkan mengonsumsi makanan yang dianggap tidak mengandung kalori sama sekali, seperti diet sup kubis.
Program penurunan berat badan (diet) tersebut menyerukan agar mengonsumsi sup kubis saja selama satu minggu dan mengklaim bahwa yang mencobanya akan kehilangan berat badan hingga 10 pounds atau setara dengan 4,5 kilogram.
Hensrud menuturkan, mengikuti diet ekstrem dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan yang dianggap tidak berkalori sama sekali mengakibatkan tubuh kehilangan nutrisi penting. "Kunci agar sukses menurunkan berat badan adalah menerapkan pola hidup sehat, termasuk diet seimbang dan olahraga," katanya.
DAILYMAIL UK | ESKANISA RAMADIANI