TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, umat muslim sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci Mekkah. Diperkirakan suhu udara di Mekkah cukup panas, yakni mencapai 48-50 derajat selsius.
Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam, mengatakan gangguan kesehatan yang paling sering terjadi dengan perbedaaan suhu dan kelembaban adalah terjadinya dehidrasi.
"Anjuran minum yang cukup harus dilaksanakan oleh para jamaah agar tidak jatuh kedalam dehidrasi atau kekurangan cairan," kata Ari kepada Tempo, Selasa, 22 Agustus 2017.
Berikut beberapa tip dari Ari, agar terhindar dari dehidrasi:
-Minum banyak, yakni 3-4 liter untuk cegah dehidrasi. Lihat warna urin untuk melihat apakah telah terjadi dehidrasi. Jika warna urin kuning tingkatkan jumlah minum yang dikonsumsi.
-Hindari mengonsumsi kopi atau minuman lain yang mengandung kafein.
-Hindari aktifitas yang tidak berhubungan dengan rangkaian ibadah terutama di udara terbuka karena cuaca panas. "Karena cuaca ekstrim akan membuat seseorang akan lebih mudah mengalami kelelahan," ujar Ari.
-Hindari paparan langsung dari panas dengan menggunakan topi, payung, dan gunakan sunscreen saat berada di luar ruangan.
-Tetap makan dan memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi. Jangan menunda untuk menkonsumsi jatah makanan yang baru dibagikan.
-Banyak konsumsi sayur-sayuran dan buah yang banyak mengandung air.
-Para jemaah menjaga agar bisa istirahat saat sampai di penginapan.
-Segera konsultasi ke petugas kesehatan di kloter, jika mempunyai permasalahan kesehatan, terutama jika terjadi diare atau muah muntah atau demam yang akan memperburuk terjadinya dehidrasi.
Dengan melakukan antisipasi tersebut, diharapkan ibadah haji bisa berjalan lancar.
AFRILIA SURYANIS