Berkat Pijat, Bayi Terlelap

Reporter

Editor

Minggu, 19 Desember 2010 10:43 WIB

Ilustrasi Tempurung Kepala
TEMPO Interaktif, Jakarta -Empat bulan setelah melahirkan, Eliza Ginting, 24 tahun, mulai berani membawa putri sulungnya, Rihana, ke resepsi atau arisan keluarga. Selain untuk menghibur diri agar tak jenuh di rumah, dia ingin memamerkan buah hati hasil pernikahannya dengan Robert Kuncoro, 28 tahun.

"Hati-hati lo, banyak orang yang gendong-gendong, nanti badan si Butet jadi sakit," Nani Gusno mengingatkan melalui kolom komentar di akun Facebook, 4 Desember lalu pukul 20.13. "Tenang aunti, dede Rihana rajin pijat, kok," balas Eliza, yang masih tinggal bersama mertuanya di Jalan Durian, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Semula, ia melanjutkan, pemijatan biasa dilakukan oleh ibu mertuanya. "Sekarang sih sedikit-sedikit aku kerjain sendiri aja," ujar Eliza. Salah satu faedah pijat bayi, ia menjelaskan, adalah membantu perkembangan motorik anak. "Kamu lihat anak-anak Kak Maya, kan, lincahnya bukan main. Itu karena mereka rajin dipijat," ujar Eliza memberi bukti.

Rizka Adriyani, 22 tahun, terapis di Klinik Aji Waras, Jalan Raya Cilandak, membenarkan khasiat pijat pada bayi usia 2 bulan hingga 2 tahun untuk membantu perkembangan motorik. Selain itu, bayi yang mendapat pijatan dengan benar secara rutin, tidurnya lebih teratur dan lelap.

"Juga nafsu makannya terjaga," kata lulusan diploma 3 Fisioterapi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta itu saat ditemui Selasa lalu.

Proses pemijatan, Rizka menjelaskan, biasanya dimulai dari telapak kaki, terus ke bagian tubuh lainnya, hingga berakhir pada wajah. Pemijatan di wajah antara lain bermanfaat mengendurkan saraf setelah bayi menangis. "Tapi, kalau bayi sedang sakit, demam, sebaiknya tidak dipijat," ujarnya.

Selain itu, menurut Endah Wulandari dari Mom n Jo--spa khusus untuk ibu hamil dan bayi--pemijatan tidak seharusnya diteruskan pada bagian tubuh tertentu jika reaksi si bayi negatif saat disentuh. Jika dipaksakan, ada kemungkinan si bayi akan mengalami trauma sehingga tak memberi efek yang baik bagi perkembangan tubuh dan psikisnya.

Lebih lanjut Wulan menekankan bahwa suasana saat pemijatan pun harus dibuat senyaman mungkin. "Karena itu, kami menerapkan prinsip massage with the baby, bukan massage to baby," kata Wulan.

Ia mengklaim, para terapis di tempat yang dikelolanya tak cuma berbekal pendidikan fisioterapi pediatrik, tapi juga diberi pelatihan khusus selama tiga bulan sebelum dilepas untuk menangani klien. Minyak yang digunakan pun bukan sejenis minyak telon atau minyak bayi pada umumnya, tapi minyak khusus yang diolah dari biji anggur yang dipercaya bersifat hypoallergenic--memberi reaksi alergik yang sangat minimal--sehingga lebih aman bagi kulit bayi, yang cenderung sensitif.

Pistopiana termasuk klien memanfaatkan jasa pemijatan di Mom n Jo. Dalam sebulan terakhir, sudah dua kali ia membawa dua putri kembarnya, Syakira dan Syakura, yang baru berusia 1,5 bulan, ke spa yang berlokasi di Dharmawangsa Square itu.

"Saya tahu tempat ini atas rekomendasi dokter yang menangani kehamilan saya di (Rumah Sakit) Medistra," ujar Pia. Salah satu manfaat pemijatan, salah satu staf public relations Singapore Airlines itu melanjutkan, perut kedua putrinya tak keras. "Kedua putri saya jadi mudah buang gas," ujarnya.

Tiffany Field, PhD, penulis buku Massage Therapy Research (2006), mengungkapkan, stimulasi pijat merangsang saraf vagus otak. Saraf ini memiliki banyak sekali fungsi, di antaranya meningkatkan daya peristalsis (gelombang kontraksi berirama di perut dan usus yang menggerakkan makanan melewati saluran pencernaan). Itu sebabnya, pijat dapat menstimulasi dan membantu sistem pencernaan.

Selain itu, menurut Tiffany, yang mendirikan The Touch Research Institute pada 1992, pijat juga melepas zat yang serupa dengan serotonin, yakni neurotransmitter--kimiawi berasal dari dalam sel tubuh--yang berhubungan erat dengan banyak fungsi vital tubuh, termasuk siklus tidur.

Penelitian terbaru oleh tim yang dipimpin Angela Underdown dari Universitas Warwick di Coventry, Inggris, juga menyebutkan, pijatan teratur pada bayi berusia di bawah enam bulan akan membuatnya tidur lebih nyenyak dan teratur, tidak rewel dan tidak gampang menangis, serta tidak stres.

Sudrajat

Tip Memijat Bayi
- Siapkan alas yang lembut dan gunakan minyak yang tidak mudah menimbulkan alergi atau iritasi.
- Buat suasana nyaman. Jaga kontak mata, belai wajahnya dengan lembut, dan ajak si bayi berkomunikasi.
- Pemijatan dimulai dengan usapan-usapan lembut pada kaki dan telapak kaki bayi. Lalu dilanjutkan ke bagian punggung, dada, perut, lengan, dan wajah bayi.
- Pemijatan dapat dilakukan setiap pagi sekaligus mandi, dan malam hari sebelum bayi tidur.
- Jika bayi menangis, segera hentikan pijatan. Bisa jadi bayi sudah merasa tidak nyaman karena lapar, ingin digendong, atau ingin tidur.
- Ayah pun dapat melakukan pemijatan untuk menjaga hubungan emosional lebih baik dengan si bayi.

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya