5 Jenis Penyakit Ini Dikenal Mematikan

Reporter

Editor

Senin, 6 Februari 2012 13:37 WIB

REUTERS/Jo Yong-Hak

TEMPO.CO, Jakarta - Hari kanker sedunia yang dirayakan tanggal 4 Februari, Sabtu kemarin, seolah menjadi alarm atau pengingat tentang bahaya kanker. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kanker disebut-sebut merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Bahkan penyakit ini telah menyumbang sebanyak 7,6 juta kematian atau sekitar 13 persen dari semua kematian pada tahun 2008.

Tahun ini, WHO menetapkan tema "Together is Possible', yang berarti "Bersama adalah Mungkin" yang menggariskan, dengan adanya banyak partisipan yang peduli, maka ditargetkan dapat mengurangi sebesar 25 persen kematian yang disebabkan kanker pada tahun 2025 mendatang.

Untuk berhati-hati terhadap penyakit yang mematikan ini, berikut ini yang hal perlu diketahui mengenal jenis-jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker rahim, kanker otak, kanker rahang, dan sebagainya. Dengan mengenal jenis-jenis kanker, setidaknya orang awam bisa mengetahui lebih detail tentang penyakit ini, pencegahan, dan pengobatannya.

1. Kanker leher rahim
Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7 persen disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Kanker ini diketahui dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatannya menggunakan Pap smear.

Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50 persen atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papilloma virus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. Perawatan termasuk operasi pada stadium awal dan kemoterapi dan atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.

2. Kanker payudara
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. (Carcinoma mammae) yang didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas, yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke International Classification of Diseases (ICD). Merupakan jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1.000 rujukan. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

3. Kanker nasofaring
Kanker nasofaring merupakan salah satu tumor ganas pada daerah tenggorok, yaitu di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Angka kejadian cukup tinggi di kawasan Asia Tenggara, paling banyak diderita oleh ras Cina. Penyebabnya antara lain nitrosamine yang terdapat pada ikan asin, ventilasi yang kurang baik, kontak dengan zat-zat kar-sinogen pabrik kimia, konsumsi makanan berpengawet, serta faktor genetik.

Pada stadium awal, gejala yang ditimbulkan berupa keluhan pada telinga berupa kurang pendengaran, telinga terasa penuh seperti terisi air, berdengung, gemrebeg, dan kadang nyeri pada telinga. Sedangkan keluhan pada hidung dapat dijumpai pilek yang tidak sembuh-sembuh, banyak, dan berbau, serta hidung terasa buntu. Pada stadium lanjutan, muncul benjolan pada leher. Ketika gejala kasat mata ini muncul, biasanya baru terdeteksi tumbuhnya kanker. Karenanya, pemeriksaan kanker sering kali terlambat karena baru disadari saat muncul gejala kasat mata.

4. Limfoma Non-Hodgkin
Kanker ini mempengaruhi limfosit, yaitu sejenis sel darah putih. Kanker ini ditandai dengan adanya gejala kelenjar getah bening yang lebih besar, demam, serta penurunan berat badan. Kanker jenis ini menempati urutan ketujuh jenis kanker yang paling membahayakan di dunia. Pada tahun 2010, kanker ini telah merenggut sebanyak 20 ribu nyawa.

Walaupun belum diketahui penyebab pastinya, beberapa virus dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker. Virus tersebut adalah virus HIV/AIDS, Human T cell leukaemia-lymphoma virus-1 (HTLV-1), dan Epstein-Barr virus (EBV). Kanker ini memiliki gejala seperti demam, keringat malam, kehilangan berat badan, penurunan nafsu makan, mudah lelah, bernapas pendek dan batuk, gatal di seluruh tubuh, serta pembengkakan limfoma di luar kelenjar getah bening.

5. Kanker ginjal
Kanker ginjal merupakan salah satu penyakit sistem ekskresi yang cukup berbahaya. Kanker ginjal atau hipernefroma (Renal cell carcinoma, RCC, hypernephroma) merupakan jenis kanker yang terdapat pada bagian ginjal atau disebut tubulus renal proksimal. Sekitar 80 persen kasus terjadi pada orang dewasa.

Apabila merasa nyeri dan mengeluarkan darah saat buang air kecil, berhati-hatilah, sebab bisa saja kanker ginjal sudah mulai terjadi. Gejala lain yang muncul seperti rasa nyeri pada satu sisi ginjal yang sulit dihilangkan. Lalu munculnya gumpalan yang cukup padat pada salah satu sisi perut atau keduanya. Kehilangan berat badan secara cepat dalam beberapa bulan terakhir. Badan terasa demam dan kurang nyaman serta mudah merasa lelah.

Perlu diingat, tanda-tanda kanker ginjal tersebut bukan berarti Anda langsung mengidap penyakit kanker. Tanda-tanda itu adalah ciri-ciri umum kanker ginjal. Infeksi pada perut, adanya kista, dan beberapa sebab lain, juga bisa menimbulkan gejala yang sama. Oleh karena itu, diperlukan diagnosis lebih dalam sehingga benar-benar diketahui simpulan penyakit dari gejala-gejala yang tampak tersebut.

HADRIANI P

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

22 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya