Bipolar Raka Kian Bertambah karena Kesibukan Rano

Reporter

Editor

Selasa, 13 Maret 2012 03:26 WIB

Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Bipolar atau gangguan mental karena perubahan mood secara ekstrem dan mendadak bisa terjadi pada siapa saja. Baik yang dibesarkan di keluarga normal maupun yang tidak normal.

"Faktanya pada Raka, orang tuanya sibuk main film, lalu terjun ke politik," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dadang Hawari ketika dihubungi Senin, 12 Maret 2012. "Dia kurang waktu."

Sabtu, 10 Maret 2012 lalu, Wakil Gubernur Banten Rano Karno menuturkan bahwa putranya, Raka Widyarma, 20 tahun, memakai narkoba lantaran depresi yang ia alami sejak sekolah dasar (SD). Sejak sekolah menengah pertama (SMP), Raka mengalami depresi karena ejekan teman-temannya atas status anak angkat, sehingga ia mengalami penyakit Bipolar.

Penyakit tersebut mengharuskannya untuk rutin mengkonsumsi obat dari dokter. "Sejak itu, saya selalu berusaha meyakinkannya," kata aktor gaek tersebut. Rano menegaskan, walau Raka adalah anak angkatnya, ia sudah menganggap Raka sebagai anak kandungnya. Rano pun berharap Raka kelak yang akan menggantikannya di Rano's Film. "Dia adalah harapan saya," katanya.

Harapan Rano tersebut kini meringkuk di tahanan kepolisian sejak Jumat lalu. Penyebabnya adalah kepemilikan lima butir ekstasi yang dipesan secara daring dari Malaysia.

Bipolar, Dadang menguraikan, adalah kondisi penderita yang mengalami episode depresi suatu masa. Lalu bisa berganti dengan episode manik (maniak) dengan bergembira berlebih-lebihan. "Biasanya terjadi dalam kurun waktu dua tahun bergantian," ujar psikiater jiwa ini.

Kalau episode depresi tidak berganti, maka penderita dipastikan menderita depresi. Penyakit Bipolar ada pengobatan dan terapinya. Biasanya psikiater akan memberikan konsultasi psikologi, terapi sosial, spiritual, dan obat antidepresan. "Tapi bukan narkoba," katanya.

Menganalisis kasus Raka, Dadang menguraikan bahwa pemuda tersebut sudah mengalami kesulitan sejak kecil. "Di sekolah maupun lingkungan, dia mengalami tekanan sosial," kata dia. Tapi, di rumah, Raka berlimpah materi. Jadi, meski berlimpah materi, ternyata perkembangan sosialnya terganggu.

Sosok anak dalam perkembangannya di mana pun selalu mencari figur seorang ayah. Apalagi anak lelaki. "Kalau ayah terlalu sibuk, anak lelaki bisa kehilangan tokoh imitasi dan identifikasi," kata Dadang. "Ada deprivasi (perampasan) sosok orang tua." Sosok ayah tidak hadir di setiap saat anak butuh bantuan moril.

Akibat hilangnya sosok orang tua, terutama ayah, anak bisa menjadi nakal ataupun menderita Bipolar. Penderita Bipolar bisa menjadi sosok yang introvert (tertutup) dengan banyak menyendiri dan mudah lelah. "Ini tahap depresi," ujar Dadang. Tapi, ketika tahap depresi selesai, penderita justru menjadi ekstrovert yang selalu bersemangat dan tidak mudah lelah hingga sulit tidur.

DIANING SARI

Berita terkait

Dorman Borisman Meninggal, Aktor Spesialis Perankan Orang Batak

4 jam lalu

Dorman Borisman Meninggal, Aktor Spesialis Perankan Orang Batak

Dorman Borisman, kelahiran Jakarta, 5 Februari 1951. Selama ini, ia kerap mendapatkan peran sebagai orang Batak.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

14 jam lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

17 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

19 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

2 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

3 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

4 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

5 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya