TEMPO.CO, Jakarta -Perempuan hidup sendiri alias melajang angkanya saat ini makin tinggi. Perbandingan populasi wanita dan pria yang tak seimbang itu, pilihan menjomblo alias hidup melajang semakin tinggi. Ini juga terjadi di Indonesia. Banyak plus minus dalam soal memilih hidup lajang, dari sisi sosial, budaya hingga urusan keuangan.
Menurut situs financial planning, mengutip perencana keuangan, memiliki tabungan saja tak cukup. Disarankan untuk memastikan masa depan memerlukan jasa dan pelayanan perencanaan keuangan yang jelas lagi terencana. Situs ini merekomendasikan hal yang sama pada wanita yang menikah dan lajang yang memiliki penghasilan.
Perempuan Jomblo membutuhkan perencanaan keuangan karena masih banyak yang bingung atau pusing memikirkan masa depannya. Beberapa jasa perencanaan keuangan di manca negara mengakui banyak mendapat klien perempuan yang lajang yang butuh perencanaan keuangan.
Problem utamanya, para wanita lajang kebanyakan belum mengetahui yang ia inginkan di masa depan. Serta belum mengetahui cara untuk mencapai keinginan. Kalau tidak direncanakan dan tidak diinvestasikan, uang dan waktu yang ada akan terbuang percuma. Apabila tidak diinvestasikan dengan tepat, tabungan saja tidak akan cukup. Bunga tabungan, rata-rata hanya 3 persen per tahun. Sementara, inflasi bisa sampai 20 persen. Artinya, tak akan terkejar di masa depan. Lebih baik apa yang bisa disisihkan diinvestasikan sejak dini.
Banyak klien perempuan lajang yang datang ke kantor perencanaan keuangan dan merasa bingung ketika ditanyakan apa yang mereka inginkan di masa depan. Biasanya, dipancing dengan apa yang Tak heran, banyak yang terjerat utang kartu kredit. Supaya tidak terkena penyakit utang kartu kredit, perlu memahami bahwa kartu kredit adalah alat bayar, bukan kartu berhutang. Disarankan boleh memiliki kartu kredit, tentunya dengan memahami syarat-syarat di balik kartu kredit. Boleh saja menggunakan kartu kredit, tetapi pastikan nominalnya ada di dalam rekening tabungan, sehingga ketika jatuh tempo pembayaran, sebaiknya membayar sepenuhnya sebelum berlarut-larut dengan bunga yang menumpuk.
Siapapun, termasuk para wanita lajang membutuhkan perencanaan keuangan. Mereka harus menyisihkan pendapatrannya. Sebab kalau tidak ada yang bisa disisihkan, tak ada yang bisa direncanakan. Ada beberapa rasio yang perlu diperhitungkan saat ingin merencanakan keuangan, di antaranya debt ratio, liquidity ratio, dan savings ratio. Sisanya, biarkan perencana keuangan membantu untuk menghitung dan menyiapkan keuangan. HADRIANI P/ FINANCIAL PLANNING
Berita terkait
Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings
20 jam lalu
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.
Baca SelengkapnyaIzin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya
2 hari lalu
Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.
Baca SelengkapnyaKuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat
8 hari lalu
Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan
12 hari lalu
Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
16 hari lalu
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.
Baca SelengkapnyaInggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN
17 hari lalu
Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.
Baca SelengkapnyaNajeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi
17 hari lalu
Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.
Baca SelengkapnyaHari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan
18 hari lalu
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.
Baca SelengkapnyaTerkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
18 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah
18 hari lalu
OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca Selengkapnya