TEMPO.CO, London - Sebuah survei menemukan bahwa anak-anak sekarang menghabiskan hampir seluruh hari mereka selama sepekan dengan kegiatan duduk di kursi sementara bermain di luar rumah (outdoor) hanya 2,5 jam per hari. Jika dihitung, waktu mereka bermain di dalam rumah adalah 10 kali lipat dibandingkan bermain di luar rumah.
Meski demikian, hasil polling terhadap 2.000 orang yang dilakukan oleh Ronseal, sebuah perusahaan pengawet kayu di Inggris, menunjukkan bahwa hanya 4 dari 10 orang tua yang mengakui kalau anaknya terlalu banyak beraktivitas di dalam ruangan. Untuk mengatasi masalah itu perusahaan tersebut meluncurkan kampanye yang bertajuk "Go On, Get Outdoors".
“Sangat menyedihkan melihat banyak sekali anak-anak generasi saat ini menjadi asing bermain di luar,” ujar Kim Wilde, 51 tahun, penyanyi pop yang kini menjadi petani, seperti dikutip Tempo.co dari Telegraph.
"Mereka (anak-anak itu) menghabiskan waktu demi waktu dengan bermain video games atau menonton televisi atau sangat sedikit bermain di luar rumah dan bermain bersama teman-temannya atau keluarga di udara segar,” kata Wilde. “Padahal 20 tahun lalu hal itu adalah kegiatan rutin anak-anak sepulang sekolah, melemparkan tas sekolah dan buru-buru ke luar rumah untuk bermain bersama teman-teman di kebun atau di jalan.”
TELEGRAPH | ARBA’IYAH SATRIANI
Berita Terpopuler Lainnya:
Pesona Kotak-Kotak
Lakukan Ini Supaya Anda Panjang Umur
80 Persen Manusia Indonesia Bekerja karena Gaji
Wanita Kalahkan Pria dalam Tes IQ
Afrika Selatan Tarik Setengah Juta Alat Tes HIV
Berita terkait
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga
18 Oktober 2022
Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?
Baca SelengkapnyaAnak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini
1 Juli 2019
Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSaran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting
2 November 2018
Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.
Baca SelengkapnyaRumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak
8 Mei 2018
Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.
Baca SelengkapnyaTanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi
4 Maret 2018
Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.
Baca SelengkapnyaAlasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur
4 Maret 2018
Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.
Baca SelengkapnyaAnak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter
11 Januari 2018
Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.
Baca SelengkapnyaManfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker
14 Desember 2017
Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.
Baca SelengkapnyaAnak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia
23 November 2017
Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.
Baca SelengkapnyaKecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter
26 September 2017
Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?
Baca Selengkapnya