TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada salahnya menjaga kondisi tubuh sebelum penyakit diabetes mellitus menjangkiti. Sebab, menurut internis sekaligus dokter spesialis penyakit dalam, Tri Juli Edi Tarigan, kondisi diabetes yang mengkhawatirkan saat ini bukan hanya saat menderita diabetes, melainkan kondisi sebelum terkena diabetes, yaitu pradiabetes.
“Sebenarnya sudah harus dicegah sejak fase pradiabetes, sebab dalam fase ini seseorang sudah bisa dipastikan memiliki bakat terkena diabetes tanpa didahului oleh gejala yang spesifik,” ujar Tri Juli Edi Tarigan, dalam konferensi pers yang diadakan di Restoran Bebek Bengil, Jakarta, Selasa, 6 November 2012.
Fase pradiabetes ini biasa terjadi pada diabetes tipe II atau diabetes yang terjadi karena pola hidup yang tidak sehat. Pradiabetes tidak hanya terjadi pada orang dewasa muda, melainkan pula pada anak-anak dan sering tidak disadari. “Pasien saya ada yang awalnya pradiabetes kemudian terkena diabetes pada umur 14 tahun,” ujar Tri Juli.
Diabetes di usia muda ini rupanya terjadi karena kondisi pradiabetes yang seharusnya menjadi peringatan dini bagi setiap orang malah diabaikan. Tri Juli mencontohkan, seharusnya orang dengan obesitas atau keluarga dengan berat badan yang di atas rata-rata memiliki keawasan tentang pola hidup yang sehat. “Sebab rata-rata yang obesitas tidak sadar bahwa mereka sudah berada pada fase pradiabetes,” kata Tri Juli.
Meskipun tidak menimbulkan gejala langsung yang dapat dirasa pada tubuh, secara kasat mata, orang yang berada pada tahap pradiabetes dapat terlihat. Tri Juli menggambarkan, orang yang berada dalam kondisi pradiabetes biasanya memiliki lingkar pinggang yang besar. “Bagi pria, lingkar pinggang atau ukuran celana 34 sudah harus waspada,” ujarnya. “Sedangkan bagi perempuan sudah harus waspada bila ukuran pinggangnya di atas 80 sentimeter,” tambah Tri Juli.
Selain lingkar pinggang, secara kasatmata, orang yang berada pada fase pradiabetes memiliki warna tengkuk yang menghitam. Menurut Tri Juli, tengkuk yang menghitam menandakan bahwa kondisi tubuh orang tersebut memiliki resistensi yang tinggi terhadap insulin. “Ini artinya tubuhnya sudah tidak lagi sensitif terhadap insulin. Sehingga insulin sebagai instrumen yang bertugas memasukkan gula ke dalam darah sedikit diproduksi,” kata Tri Juli.
Sementara pada perempuan, kondisi pradiabetes ditandai dengan sindrom ovarium polikistik atau gangguan pada sistem kandungan yang disebabkan oleh gangguan sistem endokrinologi. Bila dilihat melalui pencitraan ultrasonografi (USG), ovarium pada penyakit sindrom ovarium polikistik ini bergeranjul seperti pada roda pedati. “Dari penampakan luar, perempuan yang memiliki sindrom polikistik ovarium biasanya berbadan gemuk dan tubuhnya ditumbuhi banyak bulu,” kata Tri Juli.
Apa pun gejala yang muncul pada tubuh seseorang saat berada pada tahap pradiabetes, menurut Tri Juli, bisa dicegah dengan dua cara. Baik melalui perubahan gaya hidup ataupun obat. Perubahan gaya hidup tentunya dilakukan dengan cara beraktivitas lebih banyak dan diet. Sedangkan konsumsi obat untuk orang-orang pradiabetes juga dapat mencegah diabetes, namun harus di bawah pengawasan dokter.
CHETA NILAWATY
Berita Terpopuler:
Ini Nama Dua Anggota DPR yang Disebut Dahlan
Instruksi Jokowi di Tanah Tinggi Jalan Sebagian
Sofyan Djalil Dukung Sekaligus Sindir Dahlan
Alasan Dahlan Tak Laporkan Peminta Upeti ke KPK
Terduga Peminta Upeti Punya Gedung Mewah
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
35 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya