Hindari Morning Sickness Seperti Kate Middleton  

Reporter

Senin, 10 Desember 2012 15:46 WIB

Pangeran William berdiri di sebelah istrinya Kate, Duchess of Cambridge saat ia meninggalkan rumah sakit King Edward VII di London, Inggris, Kamis (6/12). AP/Alastair Grant

TEMPO.CO, Jakarta - Pekan lalu, Kate Middleton menggegerkan Inggris karena masuk rumah sakit. Kondisinya menurun saat hamil muda, atau yang dikenal dengan morning sickness. Kasus morning sickness ini menjadi perhatian karena istri Pangeran William itu empat hari dirawat di rumah sakit.

Menurut hasil penelitian terbaru, morning sickness atau hyperemesis gravidarum mempengaruhi sekitar satu persen dari total jumlah wanita hamil. Kondisi ini umumnya terjadi pada awal kehamilan hingga usia kehamilan enam bulan. Menurut National Institutes of Health, biasanya, morning sickness ini tidak menyebabkan komplikasi serius pada ibu dan anak.

Meski demikian, kondisi tersebut bisa menyebabkan terjadinya malnutrisi dan dehidrasi, serta dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan lainnya. Berikut ini tiga risiko kesehatan yang terkait dengan morning sickness berat, seperti dikutip situs LiveScience edisi 6 Desember 2012.

1. Preterm birth
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 81 ribu wanita menemukan bahwa mereka yang mengalami mual dan muntah selama kehamilan, yang mengganggu kehidupan mereka, 23 persen lebih cenderung untuk melahirkan bayi sebelum usia kehamilan mencapai 34 minggu. Alasan atas terjadinya hal tersebut belum dijelaskan dalam penelitian itu, tetapi, kata para ilmuwan, kekurangan nutrisi dan terlalu kecilnya berat bayi kemungkinan berkontribusi pada risiko tersebut. Hasil penelitian itu dipresentasikan tahun ini di acara pertemuan tahunan Society for Maternal-Fetal Medicine yang digelar di Dallas.

2. Risiko gangguan psikologis anak-anak
Sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun lalu menemukan bahwa anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami morning sickness ternyata 3,5 kali lebih cenderung mempunyai masalah emosional. Seperti kecemasan, depresi, maupun bipolar disorder. Ini terjadi ketika mereka tumbuh dewasa dibandingkan anak-anak yang ibunya tidak mengalami gangguan saat hamil.

Para ibu dalam studi ini kehilangan sekitar lima persen berat tubuhnya ketika mereka mengalami morning sickness. Para ilmuwan berspekulasi bahwa stres dan kecemasan selama kehamilan, serta malnutrisi, kemungkinan mempengaruhi otak janin dalam perkembangannya. Selain itu, wanita dengan kondisi tersebut kemungkinan mengalami masalah psikologis atau fisik setelah melahirkan. Ini menghalangi kemampuan mereka untuk memiliki hubungan yang kuat dengan anak-anak mereka.

3. Gangguan otak
Seorang wanita berusia 25 tahun yang tengah hamil di India mengalami kondisi otak yang disebut Wernicke's encephalopathy, setelah tiga bulan muntah-muntah dan kehilangan berat badan. Demikian diungkapkan laporan pada Mei lalu di Journal of the Association of Physcian of India. Wanita ini juga kehilangan penglihatan dan ada masalah dengan keseimbangan serta kemampuan berjalan.

Menurut peneliti National Institutes of Health, hasil scan otaknya menunjukkan bahwa perubahan tersebut bersifat tetap, yang disebabkan oleh defisit vitamin B1 (Thiamin).

LIVESCIENCE | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Lainnya:
Ditemukan Daging Sapi ''Jadi-jadian'' di Kebayoran
Kenapa Pembatasan Warna Kendaraan Lebih Sulit?
Ini Alternatif Selain Pembatasan Genap Ganjil
Hari HAM, Waria Minta Pekerjaan ke SBY
Subadri Akui Kemenangan Zaki
Ini Alternatif Selain Pembatasan Genap-Ganjil

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

6 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

14 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

15 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

15 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

16 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

16 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

16 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

20 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya