Awas Janji Palsu Klinik Obat Cina

Reporter

Editor

Amirullah

Senin, 4 Februari 2013 13:01 WIB

Klinik Pengobatan tradisional Cina (Traditional Chinese Medicine/TCM). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Satu setengah tahun berlalu, Risma Tobing masih merasa tersayat kalau mengingat bagaimana Rasiman Sinulingga meninggal. Suaminya itu mengembuskan napas terakhir di pelukannya sehabis buang air besar berupa gumpalan darah.

Rasiman meninggal pada usia 54 tahun tatkala kaum muslim tengah merayakan Idul Fitri, dua tahun lalu. “Bukan kematiannya yang disesalkan, melainkan prosesnya yang menyakitkan,” kata Risma terbata-bata, awal Januari 2013 lalu. Dia merasa suaminya korban malpraktek Klinik Traditional Chinese Medicine (TCM) Harapan Baru di Jalan K.H. Wahid Hasyim Nomor 4, Medan.

Ulasan lengkap janji palsu klinik-klinik TCM ini diangkat dalam laporan investigasi majalah Tempo edisi terbaru, 4 Februari 2013. Menjanjikan pengobatan herbal, TCM justru secara ilegal menginfus pasien dengan obat-obatan kimia, bahkan menggunakan zat kemoterapi beracun.

Risma, warga kompleks Taman Hako Indah, Medan, itu berkisah, suaminya mulai mengeluh sakit pada akhir Juni 2011. Selain merasa dadanya sesak, pegawai PT Telkom Medan itu sering muntah-muntah.

Demi mengejar pengobatan terbaik, Risma membawa suaminya ke Penang, Malaysia. Di sana, mereka mendapat kabar buruk: Rasiman terkena kanker ginjal dan paru. “Berdasarkan pengalaman keluarga, yang terkena penyakit tersebut tidak tertolong lagi,” ujar Risma. Maka dia pun membawa suaminya pulang.

Kembali dari Penang, Risma disarankan seorang teman agar berobat herbal saja. Kebetulan waktu itu ada iklan TCM Harapan Baru di TVRI Medan. Tertarik, Risma pun bergegas. Datang sendiri ke Klinik Harapan Baru di Jalan Wahid Hasyim, dia bertemu dengan sinse yang ditemani penerjemah. Namanya Du Bin, asli Cina. Risma menjelaskan sakit suaminya, lalu Du Bin menyarankan agar segera dibawa ke sana.

“Saya langsung pulang, buru-buru, karena waktu sangat berharga. Hari pertama dibawa ke sana, pulangnya langsung segar setelah dikasih infus sekitar empat jam,” ucap Risma. Beberapa hari diinfus, Rasiman tampak kembali sehat dan lincah.

Mereka gembira. Harapan membuncah. Setelah periode pengobatan 10 hari pertama selesai, dengan yakin Rasiman melanjutkan terapi 10 hari kedua. Di luar harapan, semua rasa sakit malah kembali. Mereka memprotes, Du Bin menenangkan. Katanya itu reaksi kanker yang biasa. Nyatanya, sakit Rasiman terus memburuk: nyeri, sesak, dan mulai bernapas dari mulut, hingga dia meninggal. Sewaktu meninggal, Rasiman tengah menjalani pengobatan di rumah, menelan ramuan herbal seharga Rp 6 juta.

Risma merasa tertipu, tapi dia tidak sendirian. Banyak pasien dan keluarga bekas pasien yang juga terjerumus janji muluk klinik tradisional Cina ini.

TIM INVESTIGASI MAJALAH TEMPO | AMIRULLAH

Berita populer:

Detik-detik Terakhir Praja IPDN Masih Ditertawakan
Yusuf Supendi: Konspirasi Suap Daging, PKS Mabuk
Anis Matta: PKS Ibarat Logo Nike
Kisah Penguntitan Sapi Berjenggot hingga Maharani
Spanduk Sapi, Anis Matta: Kami Bukan Makhluk Suci

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya