TEMPO.CO, Texas-- Para pemain sepakbola perlu berhati-hati. Pasalnya, sebuah penelitian yang dilakukan di University of Texas menunjukkan bahwa para pemain sepak bola yang suka menyundul bola dengan kepalanya masuk dalam klasifikasi "cedera otak akibat pukulan". Kasus ini banyak ditemukan pada kepala anak muda yang suka bermain sepakbola. Mereka yang mengalami masalah tersebut kurang bisa melakukan kemampuan berpikir mendasar dibandingkan mereka yang menghindari permainan ini.
Dalam sebuah serial permainan komputer, para ilmuwan "mengadu" para murid wanita di sekolah menengah yang bermain sepakbola dengan murid wanita lain yang tidak bermain sepakbola. Hasilnya, seperti dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE, para pemain sepakbola lebih lambat secara signifikan dalam mengerjakan tugas --yakni menunjuk target tertentu di layar -- dibandingkan yang seharusnya.
Ketua penulis hasil riset, Dr. Anne Serrano, mengatakan, dampak-dampak seperti itu, yang dialami akibat menyundul bola dengan kepala selama permainan, bisa ditemukan dalam hal yang berbeda-beda. "Tugas-tugas yang melibatkan penunjukkan membutuhkan respon sukarela yang spesifik, sementara menggerakkan target lebih merupakan respon refleksif. Kami menduga bahwa cedera otak akibat pukulan di kepala menjadi penyebab perubahan fungsi kognitif tersebut," ujar dia seperti dikutip situs Daily Mail edisi 27 Februari 2013.
Meski demikian, ini bukanlah sepenuhnya berita buruk bagi para pemain sepakbola. Pasalnya, hasil riset ini juga menunjukkan bahwa mereka bisa sebagus orang lain dalam melakukan penunjukkan target di layar komputer. Dikatakan Dr Serrano temuan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kemungkinan gangguan saraf yang disebabkan oleh permainan sepakbola.
"Hasil riset kami merupakan cara yang cepat dan efektif untuk mengetahui perubahan kognitif pada atlet, yang juga kemungkinan mempunyai dampak yang lebih luas di klinik," kata dia. Hasil riset ini dikeluarkan hanya beberapa bulan setelah adanya studi ekstensif pada otak para pemain sepakbola Amerika yang menunjukkan bahwa mayoritas dari mereka menunjukkan kerusakan otak sebagai akibat dari kepala yang berulang mengalami cedera.
Studi ini dilakukan oleh Boston University School of Medicine, yang melakukan tes terhadap 50 pemain sepakbola. Riset ini menemukan hubungan antara cedera kepala yang dialami akibat olahraga berat dan penyakit otak degeneratif. Studi yang melibatkan bintang sepakbola seperti Dave Duerson, Cookie Gilchrist dan John Mackey ini menemukan bukti yang kuat terjadinya chronic traumatic encephalopathy (CTE). Penyakit ini bisa menyebabkan penderitnya mengalami kehilangan memori, demensia dan depresi.
DAILY MAIL I ARBA'IYAH SATRIANI
Baca juga:
Dokter di AS Klaim Sembuhkan Bayi Pembawa HIV
Cuci Tangan Bisa Cegah Flu Burung
Dan Pria pun Mau Bergaya
egiatan Sosial Baik untuk Jantung Remaja
Berita terkait
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
1 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
3 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
4 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
11 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
12 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
12 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
13 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
13 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
13 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
17 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca Selengkapnya