Sundul Bola Bisa Sebabkan Cedera Otak

Reporter

Selasa, 5 Maret 2013 05:04 WIB

AP/Salina Journal, Tom Dorsey

TEMPO.CO, Texas-- Para pemain sepakbola perlu berhati-hati. Pasalnya, sebuah penelitian yang dilakukan di University of Texas menunjukkan bahwa para pemain sepak bola yang suka menyundul bola dengan kepalanya masuk dalam klasifikasi "cedera otak akibat pukulan". Kasus ini banyak ditemukan pada kepala anak muda yang suka bermain sepakbola. Mereka yang mengalami masalah tersebut kurang bisa melakukan kemampuan berpikir mendasar dibandingkan mereka yang menghindari permainan ini.

Dalam sebuah serial permainan komputer, para ilmuwan "mengadu" para murid wanita di sekolah menengah yang bermain sepakbola dengan murid wanita lain yang tidak bermain sepakbola. Hasilnya, seperti dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE, para pemain sepakbola lebih lambat secara signifikan dalam mengerjakan tugas --yakni menunjuk target tertentu di layar -- dibandingkan yang seharusnya.

Ketua penulis hasil riset, Dr. Anne Serrano, mengatakan, dampak-dampak seperti itu, yang dialami akibat menyundul bola dengan kepala selama permainan, bisa ditemukan dalam hal yang berbeda-beda. "Tugas-tugas yang melibatkan penunjukkan membutuhkan respon sukarela yang spesifik, sementara menggerakkan target lebih merupakan respon refleksif. Kami menduga bahwa cedera otak akibat pukulan di kepala menjadi penyebab perubahan fungsi kognitif tersebut," ujar dia seperti dikutip situs Daily Mail edisi 27 Februari 2013.

Meski demikian, ini bukanlah sepenuhnya berita buruk bagi para pemain sepakbola. Pasalnya, hasil riset ini juga menunjukkan bahwa mereka bisa sebagus orang lain dalam melakukan penunjukkan target di layar komputer. Dikatakan Dr Serrano temuan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kemungkinan gangguan saraf yang disebabkan oleh permainan sepakbola.

"Hasil riset kami merupakan cara yang cepat dan efektif untuk mengetahui perubahan kognitif pada atlet, yang juga kemungkinan mempunyai dampak yang lebih luas di klinik," kata dia. Hasil riset ini dikeluarkan hanya beberapa bulan setelah adanya studi ekstensif pada otak para pemain sepakbola Amerika yang menunjukkan bahwa mayoritas dari mereka menunjukkan kerusakan otak sebagai akibat dari kepala yang berulang mengalami cedera.

Studi ini dilakukan oleh Boston University School of Medicine, yang melakukan tes terhadap 50 pemain sepakbola. Riset ini menemukan hubungan antara cedera kepala yang dialami akibat olahraga berat dan penyakit otak degeneratif. Studi yang melibatkan bintang sepakbola seperti Dave Duerson, Cookie Gilchrist dan John Mackey ini menemukan bukti yang kuat terjadinya chronic traumatic encephalopathy (CTE). Penyakit ini bisa menyebabkan penderitnya mengalami kehilangan memori, demensia dan depresi.

DAILY MAIL I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
Dokter di AS Klaim Sembuhkan Bayi Pembawa HIV

Cuci Tangan Bisa Cegah Flu Burung

Dan Pria pun Mau Bergaya

egiatan Sosial Baik untuk Jantung Remaja

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya