TEMPO.CO , Jakarta:Novita Angie, 37 tahun, percaya diri dengan dua resep andalannya dalam mengolah susu. "Pertama dibuat panas, kedua dibuat dingin," ujar pemain sinetron dan pembawa Acara ini dalam pembukaan Yummy Bar, 3 Maret 2013.
Jawaban spontan Ibu dua anak ini langsung disambut tawa pengunjung. Sebab kepiawaian mengolah susu ternyata hanya sebatas mengaduknya dengan air. Untungnya dua buah hati Novita tak rewel soal konsumsi susu. "Nutrisi dan rasa bahan makanan itu memang terkadang tidak sejalan," ujar Ahli Gizi Emilia A. Achmadi dalam kesempatan yang sama.
Menurut perempuan yang memiliki praktik di Klinik Kardiovaskular ini, kreativitas mengolah makanan perlu untuk membuat makanan tak belaka terasa enak. "Tapi nutrisi juga tercukupi," kata dia.
Seperti susu, memang diketahui baik bagi anak-anak. Namun supaya meningkatkan konsumsinya perlu ditambah aneka bahan yang menyehatkan sekaligus enak.
Kandungan yang baik bagi pertumbuhan, menurut Emilia, bukan berarti harus memberikan konsumsi berlebihan bagi anak. Ia memberikan angka sekitar 500-750 liter per hari untuk anak dari satu hingga 12 tahun dalam mengkonsumsi susu. Untuk melengkapi kegemaran tersebut, Emilia menyarankan tambahkan sejumlah bahan yang sehat, segar, dan menarik.
Contohnya adalah buah segar, kacang-kacangan, hingga coklat. Agar kandungan proteinnya tidak lekas hilang, Emilia menganjurkan untuk mencampur susu dan air hangat bersuhu 80 derajat celcius. "Kalau pakai dispenser itu enggak apa-apa, karena rata-rata 70 derajat celcius," kata dia.
Selain dengan suhu panas, susu tidak baik terpapar suhu ruang atau susu normal. Menurut Emilia, susu yang sudah dibuat ada baiknya segera diminum. Karena kandungan protein tersebut, susu mudah dihinggapi bakteri yang suka dengan zat kaya protein. "Jangan pernah biarkan susu terlalu lama," kata Emilia.
Dengan takaran konsumsi 500-750 ml, menurut Emilia, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan protein anak yang berkisar 30-40 persen dari total kandungan gizi dalam porsi makan sehari. Maka selain susu, anak di bawah usia 12 tahun, ada baiknya mendapat tambahan konsumsi protein lain dari lauk. Jadi jangan gantungkan asupan protein dari susu semata.
DIANING SARI
Berita terkait
RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
5 hari lalu
Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.
Baca SelengkapnyaSusu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?
11 hari lalu
Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.
Baca Selengkapnya5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan
40 hari lalu
Setidaknya ada lima tanda-tanda kucing akan melahirkan. Di antaranya terjadi perubahan perilaku dan nafsu makan.
Baca Selengkapnya3 Resep Olahan Susu untuk Sahur dan Berbuka Puasa
46 hari lalu
Susu pilihan yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama puasa karena mengandung protein, kalsium, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya.
Baca Selengkapnya5 Manfaat Susu untuk Kesehatan Tubuh
48 hari lalu
Selama ribuan tahun, susu telah menjadi bagian dari diet global, terutama susu yang berasal dari sapi, domba, dan kambing.
Baca SelengkapnyaBebelac Hadirkan Pojok Susu di 3001 Gerai Alfamart
55 hari lalu
Pojok Susu di Flagship Store Alfamart dihadirkan untuk memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan premium bagi si Kecil dan Ibu
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Berpotensi Kerek Harga Kebutuhan Pokok, Ini Alasannya
25 Februari 2024
Program makan siang gratis dianggap bisa berpotensi meningkatkan harga sejumlah barang kebutuhan pokok. Mengapa?
Baca SelengkapnyaPerhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak
21 Februari 2024
Permasalahan gizi seperti kekurangan zat besi masih menghantui anak-anak Indonesia. Simak 4 tips memilih susu untuk anak.
Baca Selengkapnya4 Tips Minum Kopi agar Tidak Sakit Perut
30 Januari 2024
Sakit perut setelah minum kopi bisa berupa munculnya rasa nyeri, mulas, kembung, gejala refluks asam lambung, atau keinginan untuk buang air besar.
Baca SelengkapnyaIni Penyebab dan Faktor Risiko Intoleransi Laktosa
23 Januari 2024
Berikut tiga jenis intoleransi laktosa dengan faktor penyebab yang berbeda.
Baca Selengkapnya