Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penyebab dan Faktor Risiko Intoleransi Laktosa

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita minum susu. iss.it
Ilustrasi wanita minum susu. iss.it
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh menggunakan enzim bernama laktase untuk memecah gula di usus kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh. Orang dengan intoleransi laktosa memiliki tingkat laktase yang rendah, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam mencerna laktosa dan dapat mengalami masalah setelah mengonsumsi susu. 

Dikutip dari WebMD, ketika tubuh mengonsumsi susu, laktase di usus kecil akan memecah gula susu yang kemudian diserap oleh tubuh melalui usus kecil. Namun, bagi penderita intoleransi laktosa, laktosa ini tidak akan terurai di dalamnya melainkan menuju usus besar yang menyebabkan diare dan kembung karena berfermentasi dengan bakteri. 

Meskipun tidak menyebabkan gejala yang berbahaya, namun sebagian orang memutuskan untuk mengubah pola konsumsi laktosa. Untuk menghindari susu sapi, beberapa makanan pengganti susu yang dipilih berupa susu kedelai, minuman beras, susu almond dan santan.

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut tiga jenis intoleransi laktosa dengan faktor penyebab yang berbeda:

1. Intoleransi laktosa primer 

Orang dengan jenis ini awalnya memiliki cukup laktase. Namun, pada usia dewasa, produksi laktase menurun tajam, sehingga membuat sulit mencerna produk susu.

2. Intoleransi laktosa sekunder 

Terjadi saat usus kecil menurunkan produksi laktase setelah sakit, cedera, atau operasi pada usus. Penyakit seperti infeksi usus, penyakit celiac, pertumbuhan bakteri berlebih, dan penyakit Crohn dapat menyebabkan jenis ini.

3. Intoleransi laktosa bawaan atau perkembangan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski jarang terjadi, namun sebagian bayi lahir dengan intoleransi laktosa karena kekurangan laktase. Kondisi ini dapat diwariskan dan juga terjadi pada bayi prematur karena tingkat laktase yang kurang memadai.

Selain itu, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tubuh dan meningkatkan kerentanan terhadap intoleransi laktosa yaitu:

- Bertambahnya usia meningkatkan risiko terkena Intoleransi laktosa yang biasanya muncul pada usia dewasa. Kondisi ini jarang terjadi pada bayi dan anak kecil.

- Intoleransi laktosa paling umum terjadi pada orang keturunan Afrika, Asia, Hispanik, dan Indian Amerika.

- Bayi yang lahir prematur mengalami penurunan kadar laktase karena usus kecilnya tidak mengembangkan sel penghasil laktase hingga trimester ketiga.

- Masalah usus kecil dapat menyebabkan intoleransi laktosa termasuk pertumbuhan bakteri berlebihan, penyakit celiac dan penyakit Crohn.

- Perawatan kanker tertentu seperti radiasi untuk kanker di perut atau mengalami komplikasi usus akibat kemoterapi.

Pilihan Editor: 5 Fakta Susu Kental Manis yang Perlu Diketahui

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

5 hari lalu

Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) saat bertemu di London, Senin (29/4/2024) (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian)
RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.


Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024.  Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.


Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

7 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia . TEMPO/Adinda Jasmine
Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.


Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

7 hari lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.


Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

9 hari lalu

Buah Nanas. Freepik.com/8photo
Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.


Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

11 hari lalu

Ilustrasi minum susu/Danone
Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.


Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

11 hari lalu

Menteri BKPM Bahlil Lahadalia saat menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Penyerahan zakat ini juga diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan perusahaan swasta, hingga tokoh publik. TEMPO/Subekti.
Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?


Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

22 hari lalu

Pekerja mengemas gula pasir berukuran 1 kilogram di pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. Harga gula naik ke level tertinggi dalam sejarah. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkapkan harga gula saat ini telah tembus Rp 17.000 per kilogram (kg). TEMPO/Tony Hartawan
Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

23 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

24 hari lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.