TEMPO.CO, Missouri - Anda yang ingin tetap langsing dan sehat, pilihlah menu sarapan telur dan steik. Karena menurut para ahli, keduanya bisa membuat Anda tetap langsing sekaligus membuat Anda berhenti mengemil di malam hari.
Para ilmuwan dari University of Missouri menemukan bahwa sarapan kaya protein secara signifikan meningkatkan kontrol selera makan dan menurunkan keinginan untuk mengemil tidak sehat, berkadar gula tinggi, atau lemak tinggi pada malam hari.
Namun, menurut hasil riset, sekitar 60 persen orang muda Amerika secara konsisten meninggalkan sarapan yang merupakan makanan paling penting sepanjang hari. Menurut Heather Leidy, asisten profesor di Department of Nutrition and Exercise Physiology di universitas tersebut, sarapan yang tepat bisa menjadi solusi bagi masalah obesitas yang dialami penduduk Amerika. Saat ini, lebih dari 25 juta orang muda di Amerika mengalami obesitas.
Leidy adalah orang pertama yang meneliti dampak sarapan terhadap selera makan harian dan kebiasaan mengemil di malam hari di kalangan muda. Dalam risetnya, 20 orang wanita yang mengalami obesitas serta berusia antara 18 hingga 20 tahun ternyata tidak pernah sarapan, mengkonsumsi sarapan tinggi protein yang terdiri dari telur dan daging sapi tanpa lemak, atau mengkonsumsi sarapan dengan kadar protein normal dari sereal siap saji.
Setiap sajian sarapan itu terdiri dari 350 kalori dan disesuaikan dengan kandungan lemak, serat, gula dan kepadatan energi. Sarapan kaya protein mengandung 35 gram protein. Partisipan juga diminta menjawab kusioner dan memberikan contoh darah sepanjang hari.
Sebelum makan malam, otak partisipan dipindai menggunakan alat functional magnetic resonance imaging (fMRI) yang dimaksudkan untuk mengetahui sinyal otak yang mengontrol motivasi makanan dan perilaku makan.
Menurut hasil riset yang dikutip situs Daily Mail edisi 27 Maret 2013, konsumsi sarapan kaya protein menyebabkan rasa kenyang atau nyaman. Hal tersebut menurunkan aktivitas otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol keinginan untuk makan. Sarapan kaya protein juga menurunkan keinginan untuk mengemil di malam hari, terutama makanan yang mengandung gula atau lemak tinggi dibandingkan dengan sarapan normal protein atau mereka yang tidak sarapan, ungkap Leidy.
"Data ini menunjukkan bahwa mengkonsumsi sarapan kaya protein adalah salah satu strategi potensial untuk mencegah makan berlebihan dan meningkatkan kualitas makanan dengan mengganti camilan tidak sehat dengan sarapan yang berkualitas," kata Leidy.
Biasanya, orang yang tidak sarapan akan bersikap skeptis dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan di pagi hari, tetapi Leidy mengatakan hanya diperlukan waktu tiga hari untuk tubuh menyesuaikan diri dengan kebiasaan makan di pagi hari. Makanan lain yang mengandung 35 gram protein adalah yogurt dan cottage cheese.
DAILY MAIL I ARBA'IYAH SATRIANI
Berita Lain:
Muda tapi Botak? Hati-hati Kanker Prostat, Pak!
Bayi Tidur Bisa Merespons Suara Marah
Cara Benar Mengoleskan Pelembap Wajah
40 Persen Bayi Makan Terlalu Dini
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
29 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya