TEMPO.CO, Connecticut--Berjalan cepat ternyata sama baiknya dengan berlari untuk menurunkan tekanan darah, kolesterol dan risiko diabetes. Ketiga faktor tersebut memegang peranan atas terjadinya penyakit jantung, demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan.
Menurut Paul Williams, staf peneliti di Lawrence Berkeley National Laboratory di Berkeley Calif, yang menjadi masalah adalah berapa lama Anda berjalan atau berlari. "Kedua aktivitas itu menurunkan faktor-faktor risiko tersebut dan jika Anda menggunakan waktu yang sama, maka manfaatnya juga akan sama," ujar dia seperti dikutip situs Health day edisi 4 April 2013. Kuncinya adalah semakin banyak orang berjalan atau berlari setiap minggu, semakin kesehatan mereka meningkat.
Hasil temuan riset yang dipublikasikan online edisi 4 April 2013 di jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology ini mengungkapkan bahwa "Saat ini banyak pilihan dalam olahraga," kata Williams. Sebagian orang merasa lebih nyaman berlari sementara yang lain berjalan kaki, khususnya mereka yang baru memulai kegiatan olahraga.
Manfaat dari berlari adalah Anda bisa mencapai dua kali wilayah lebih banyak dibandingkan jika Anda berjalan kaki, ungkap Williams. Tetapi ia sendiri lebih menyarankan untuk berjalan cepat. "Berjalan untuk olahraga. Ini bukan keluyuran tak jelas, tetapi benar-benar berjalan untuk olahraga," ujar dia.
Untuk riset ini, Williams dan Dr Paul Thompson, seorang kardiolog di Hartford Hospital di Connecticut mengumpulkan data dari National Runner's Health Study dan National Walker's Health Study. Lebih dari 33 ribu pelari dan hampir 16 ribu pejalan kaki terlibat. Mereka berusia 18 tahun hingga 80 tahun tetapi rata-rata berusia 40 dan 50 tahun, ungkap peneliti.
Setelah enam tahun, baik berlari maupun berjalan kaki menunjukkan penurunan yang sama pada risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes bahkan penyakit jantung. Hasil temuan tersebut secara spesifik adalah :
- Berlari menurunkan risiko tekanan darah tinggi 4,2 persen dan berjalan menurunkan risiko 7,2 persen.
- Berlari menurunkan risiko diabetes sebanyak 12,1 persen dan berjalan menurunkan risikod 12,3 persen.
- Berlari menurunkan risiko penyakit jantung 4,5 persen dan berjalan menurunkan risiko 9,3 persen.
HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI
Topik Terhangat Tempo:
Penguasa Demokrat || Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
Cara Agar 'Nyambung' dengan Mertua
Cerai tapi Serumah, Mental Anak Perlu Disiapkan
Pembuatan Vaksin Demam Berdarah Masih Terkendala
Label Makanan Organik Kecoh Konsumen
Berita terkait
Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak
26 Januari 2019
Para peneliti menemukan alasan berat badan seseorang tidak bertambah meski makan sesuka hatinya.
Baca Selengkapnya10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian
17 September 2017
Sejak dulu, lemon memang dikenal sangat kaya akan vitamin C dan zat gizi lain.
Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan
14 September 2017
Sebuah penelitian menegaskan pentingnya makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh buat kesehatan kognitif.
Baca SelengkapnyaPasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman
19 Juli 2017
Kesalahan saat memakai kondom ketika berhubungan intim bisa menyebabkan kehamilan tak diinginkan akibat kondom bocor atau tertinggal di lubang vagina.
Baca SelengkapnyaMenghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai
19 Juli 2017
Banyak orang yang malas mengkonsumsi karbohidrat karena takut gemuk padahal hal itu salah.
Baca SelengkapnyaOlahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen
19 Juli 2017
Menurut seorang pakar kesehatan, berolahraga berlebihan ternyata berdampak buruk bagi kulit yang cepat menua.
Baca SelengkapnyaTipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia
12 Juli 2017
Pakar neurologi mengatakan ada tipe orang yang tak mudah mengalami insomnia dan gangguan tidur lainnya.
Baca SelengkapnyaUnduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia
24 Juni 2017
Kini, terdapat ratusan aplikasi yang didesain khusus untuk dapat membantu para penderita insomnia.
Baca SelengkapnyaKolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya
21 Juni 2017
Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, perlemakan hati, dan kerusakan pankreas.
Baca SelengkapnyaGingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat
16 Juni 2017
Berdasarkan penelitian, manfaat ginkgo biloba antara lain meningkatan fungsi kognitif, mood positif, energi, dan memori.
Baca Selengkapnya