Kebaya, Sebuah Catatan Perjalanan  

Reporter

Kamis, 25 April 2013 16:41 WIB

Pengunjung mengamati kebaya encim berusia di atas 50 tahun yang dipamerkan di Museum Sejarah Etnis Tionghoa Di Indonesia, yang baru diresmikan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/2). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan April secara tidak langsung menjadi bulan yang meletakkan kebaya, salah satu pakaian nasional Indonesia, menjadi penting. Sebutan "kebaya" berasal dari kata "abaya". Di Pulau Jawa, kebaya mulai digunakan terutama oleh para wanita dari kalangan bangsawan bersamaan dengan masuknya pengaruh agama Islam, sehingga wanita Jawa yang biasa menggunakan kemben hingga masa kerajaan Majapahit, menggantinya dengan busana yang lebih tertutup.

Terjadi akselerasi yang sangat menarik. Kebiasaan berdandan eksotis seperti di masa Ken Dedes, membuat kebaya walaupun lebih menutupi tubuh, tetap digunting dan dijahit mengikuti lekuk tubuh wanita yang indah. Walaupun sama-sama tertutup hingga mata kaki, tampilan kebaya jauh berbeda daripada abaya, busana wanita Timur Tengah yang serba longgar dan tertutup. Sementara itu, di Semenanjung Malaysia, Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Ternate, Maluku dan NTB, kebaya telah lebih dulu dikenal dalam berbagai variasinya seperti baju kurung dan kebaya panjang yang berpotongan lurus dan sedikit longgar.

Bahan untuk kebaya bervariasi, mulai dari kain-kain halus seperti sutra yang berasal dari Timur Tengah dan Cina yang menjadi pilihan para wanita bangsawan, hingga tekstil biasa atau kain tenun seperti lurik yang harganya terjangkau.

Di masa penjajahan Belanda, budaya yang dibawa para pedagang Cina--terutama yang telah dipengaruhi budaya Portugis dan pernah singgah di Malaka--memperkaya penampilan kebaya melalui pemilihan bahan yang lebih transparan serta penggunaan berbagai teknik sulaman yang disebut krancang (bordir terawang). Batas bawah kebaya pun dipendekkan, dengan guntingan akhir yang meruncing di depan. Kebaya model ini populer disebut kebaya encim, modis dan penuh warna, disukai nyonya-nyonya serta gadis-gadis Indo-Belanda dan keturunan Cina.

Selanjutnya, desain kebaya berkembang sesuai kepribadian pemakainya. Kebaya yang digunakan R.A. Kartini sesuai dengan kehebatannya yang mendunia dan derajatnya sebagai putri dan istri bupati. Kartini selalu tampil ringkas dengan kebaya panjang tertutup berwarna dof bersulam pita emas, disertai deretan uang emas sebagai perhiasannya. Kebaya semacam ini juga digunakan oleh para istri dan putri raja yang telah menikah, sementara pada masa itu rakyat biasa menirunya untuk tampil di hari-hari istimewa seperti pernikahan.

Pada perjalanan waktu, para wanita di keraton-keraton di Jawa yang merupakan pusat-pusat budaya, terus berkreasi dengan kebaya. Gusti Nurul dan Gusti Putri adalah putri-putri dan permaisuri keraton Mangkunegaran yang karena seringnya terjun ke masyarakat, dikenal sebagai panutan modifikasi model kebaya Jawa di era 1960-an.

HADRIANI P

Baca Juga:
Jakarta Fashion Week Siap Digelar
Polusi Udara Tingkatkan Risiko Stroke
Obat Berlabel Anak-anak Bisa Berbahaya
Kuku Anda Perlu Dicintai Juga
40 Persen Orang Tua Beri Obat Tak Cocok Buat Anak
Main Tetris Bisa Sembuhkan Penyakit Mata Ini

Berita terkait

PNM Mekaar Beri Reward untuk Nasabah Berprestasi

4 menit lalu

PNM Mekaar Beri Reward untuk Nasabah Berprestasi

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memberikan reward studi banding kepada Ketua Kelompok Mekaar.

Baca Selengkapnya

Didukung Banyak Parpol, Khofifah Disebut Punya Potensi Menang Lagi di Pilkada Jatim

8 menit lalu

Didukung Banyak Parpol, Khofifah Disebut Punya Potensi Menang Lagi di Pilkada Jatim

Ujang menyebut belum ada figur yang berani muncul lantaran Khofifah memiliki elektabilitas baik di Jatim dan didukung oleh partai pemenang pilpres.

Baca Selengkapnya

Polisi Proses Laporan Rektor Unri Terhadap Mahasiswa yang Kritik Biaya Kuliah

14 menit lalu

Polisi Proses Laporan Rektor Unri Terhadap Mahasiswa yang Kritik Biaya Kuliah

Polda Riau menyelidiki laporan Rektor Universitas Riau (UNRI) Sri Indarti terhadap mahasiswa bernama Khairiq Anhar yang mengkritik biaya kuliah

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

14 menit lalu

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

Starlink mulai menawarkan produknya ke masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

16 menit lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

23 menit lalu

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

26 menit lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Bersama Keluarga, Coba ke Destinasi Wisata Baru di Bogor dan Jakarta

28 menit lalu

Long Weekend Bersama Keluarga, Coba ke Destinasi Wisata Baru di Bogor dan Jakarta

Bogor dan Jakarta menawarkan destinasi wisata menarik, dari alam hingga seni, untuk long weekend besok.

Baca Selengkapnya

Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

29 menit lalu

Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

Pada dasarnya orang toxic merupakan individu yang baik. Namun, orang toxic biasanya mereka yang menyerah pada sisi gelap dirinya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

31 menit lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya