Para peneliti telah lama mengetahui bahwa usia di mana seseorang mulai minum atau memakai obat adalah indikator utama dalam pengembangan kecanduan. Seseorang yang mulai minum antara usia 11 dan 14, misalnya, memiliki kesempatan 16 persen menjadi seorang pecandu alkohol 10 tahun kemudian. Sementara kemungkinan hanya 1 persen untuk seseorang yang dimulai pada 19 atau lebih tua.
Terdapat juga beberapa alasan yang dapat meningkatkan risiko kecanduan. Anak-anak yang mulai minum alkohol pada masa puber dapat dipicu sebagai jalan keluar dari masalah yang ia hadapi, melarikan diri dari kekacauan, situasi keluarga yang tidak stabil, atau untuk mengatasi stres psikologis mereka sendiri.
Selama ini kecanduan alkohol adalah salah satu penyebab munculnya berbagai penyakit mematikan yang sulit untuk diatasi dan dapat menghancurkan kehidupan seseorang. Di masa puber, otak remaja lebih rentan mendapat efek dari alkohol sehingga kemungkinan untuk mengalami kecanduan jauh lebih besar dibanding mereka yang baru mencoba alkohol di usia dewasa.
Tim peneliti dari University of Heidelberg di Jerman melakukan penelitian tersebut terhadap 243 dewasa muda yang memiliki kebiasaan minum alkohol. Penelitian ini menunjukkan mereka yang telah mencoba alkohol sejak usia di bawah 15 tahun memiliki kebiasaan minum lebih banyak.
Tidak hanya soal alkohol, mencoba rokok ataupun ganja di usia puber memiliki resiko kecanduan yang sama tingginya. Menjejali tubuh dan otak dengan hal-hal negatif semacam itu juga membuat tubuh mengembangkan penyakit seperti schizophrenia
