Sejuta Gaya dan Cerita Karpet Persia  

Reporter

Selasa, 23 Juli 2013 17:14 WIB

Karpet. TEMPO/Hadriani P

TEMPO.CO, Jakarta - Lebaran memang masih dua minggu lagi, tetapi kesibukan menyambut momen istimewa ini sudah mulai dilakukan. Tak hanya mempersiapkan kebutuhan makanan dan busana, kebutuhan lain seperti interior rumah pun mulai dilakukan.

Salah satu kebutuhan yang penting diperhatikan untuk menata interior rumah menjelang Lebaran adalah karpet. Sebagian orang Indonesia, terutama di Jakarta, mengenal karpet Persia sebagai karpet berkualitas buatan Iran. Karpet ini telah mendunia karena kualitasnya sudah teruji dan dibuat dengan tangan.

Salah satu karpet Persia yang terkenal adalah karpet yang ada di Masjid Sultan Qaboos di Muscat, Oman. Luas masjid ini 4.343 meter persegi dan seluruh alasnya dilapisi oleh karpet Persia dengan ukuran 70 x 60 meter.

Namun, bagaimana membedakan karpet Persia yang asli dengan yang palsu? Menurut Malik M.A., pemilik gerai karpet Al Hamd di Radio Dalam, Kebayoran, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang karpet Persia asli buatan tangan.

Secara kasat mata, Malik mengatakan, karpet Persia yang asli dengan yang palsu sulit dibedakan. Akan tetapi, dalam setiap karpet Persia asli yang diproduksi dan siap jual, akan disertakan sebuah sertifikat.

"Keaslian ini ada pada bukti sertifikat sebagai pengikat legal," ujar Malik. Setelah itu, di bagian bawah tertulis Iranian Carpet Company dengan bahasa Arab. "Tulisan ini menyatu dengan karpet seperti logo," ujarnya.

Kemudian, kata Malik, di kantornya di kawasan Radio Dalam, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, karpet Persia orisinal dilengkapi beberapa lembar kertas yang berisikan informasi terkait karpet tersebut. Keterangan itu tersaji dalam berbagai bahasa dan memuat penjelasan mulai dari nama karpet, jenis, ukuran, bahan, dan kapan diproduksi.

"Karpet Persia terkenal karena berbagai faktor, di antaranya menuturkan gaya, motif keindahan, dan cerita di balik sebuah karpet. Karpet ini dibuat dengan tangan wanita yang dikerjakan dengan hati dan detail. Kalau si wanita tersebut menstruasi atau masih dalam keadaan nifas, masa idah, dia harus jeda dulu. Selain itu, si wanita juga harus berwudu sebelum membuat karpet."

Malik pun menceritakan bahwa pembuatan karpet Persia memakan waktu cukup lama. Sebuah karpet dengan ukuran minimal 2 x 3 meter dikerjakan seorang hingga dua orang selama sebulan, bahkan lebih.

Tak heran bila harganya cukup mahal. "Untuk karpet jenis reguler berukuran 6 meter harganya US$ 900-US$ 1.000," kata Malik.

HADRIANI P

Berita lain:
Inilah Eksistensi Kaum Adam

Eksotika Kain Nusantara

Oscar Lawalata Menyukai KainTapis Lampung

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

4 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

4 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

8 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

10 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

17 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

25 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

30 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

34 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

45 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

4 Maret 2024

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya