TEMPO.CO, Jakarta - Banyak teori diyakini punya kaitan dengan penurunan --dan juga kenaikan-- berat badan. Ada yang meyakini, meski makan dalam porsi besar asal diimbangi olah raga, maka apa yang dikonsumsi tak akan mengendap jadi lemak.
Ada pula yang menganjurkan pembatasan jumlah asupan makanan jika tak ingin badan kian melar. Namun, tak semua teori itu benar. Berikut lima mitos dalam soal berat badan, seperti dirangkum situs fitnea.com:
Mitos #1 Gemuk berarti tak sehat
Apakah Anda mulai gusar dengan kondisi kesehatan Anda setelah berat badan Anda naik satu atau dua kilogram dibandingkan dua bulan lalu? Jangan terlalu berat menghukum diri sendiri. Gemuk dan sehat tak selalu saling berhubungan. Ada beberapa orang gemuk yang sehat dan orang kurus yang tidak sehat atau sebaliknya. Yang penting, Anda menerapkan pola hidup sehat.
Mitos # 2 Makanan pedas meningkatkan metabolisme
Jangan sepenuhnya percaya. Makanan pedas tidak benar-benar meningkatkan metabolisme tubuh. Ini bukan untuk mengatakan bahwa makan yang baik tak meningkatkan metabolisme dan menjadikan tubuh sehat. Diet seimbang dengan banyak protein dan dibarengi dengan olahraga akan membuat metabolisme tubuh terjaga.
Mitos # 3 Makan 3.000 kalori menghasilkan 0,45 kg lemak
Ahli gizi telah lama meyakini bahwa 3.000 kalori sama dengan 1 pon --setara 0,45 kilogram-- lemak tubuh. Jadi, dalam rangka menurunkan satu pon lemak dalam satu minggu, Anda perlu mengurangi 400 kalori per hari. Lalu, jika melakukan itu selama 1 tahun, berat badan Anda akan turun lebih dari 40 kilogram. Kedengaran menggiurkan, bukan? Namun faktanya tak sesederhana itu. Pertama, tubuh manusia didesain untuk melindungi diri terhadap kelaparan. Kedua, berat badan secara alamiah sangat fluktuatif, menyesuaikan jumlah air yang dikonsumsi, hormon, siklus menstruasi, dan lainnya.
Mitos # 4 Berat badan tak akan naik jika rutin berolahraga
Satu hal yang diyakini: Boleh makan satu loyang cake cokelat asal dibarengi dengan olahraga. Benarkah? Tentu saja tidak! Jika Anda bukan seorang atlet profesional atau pelatih, Anda tidak akan membakar kalori yang cukup untuk "membakar" semua cake itu dalam satu kesempatan. Jadi, Anda tidak bisa hanya mengandalkan olahraga semata untuk menurunkan berat badan Anda.
Mitos # 5 Lemak adalah lemak, selalu buruk jika tertimbun di tubuh
Orang yang memiliki timbunan lemak di sekitar bagian tengah tubuh mereka punya risiko lebih besar terkena penyakit daripada mereka yang menimbun lemak di pinggul, bokong, atau paha. Lemak di perut pada pria dikaitkan dengan risiko besar mengalami disfungsi ereksi, penyakit Alzheimer, dan diabetes. Namun, timbunan lemak, di manapun, buruk untuk kesehatan jangka panjang. Oleh sebab itu, jagalah pola hidup sehat, makan makanan yang bergizi dan secukupnya, serta teruslah berolahraga.
FITNEA | TRIP B
Berita terkait
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
5 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
7 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
7 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
14 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
15 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
15 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
16 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
16 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
17 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
20 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca Selengkapnya