Bahaya Layar Sentuh buat Anak  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 22 November 2013 10:19 WIB

Sebuah layar sentuh yang menampilkan video perkawinan para Peranakan di Singapura. TEMPO/Ifa Nahdi

TEMPO.CO, Maryland - Anak kecil zaman sekarang sudah demikian akrab dengan perangkat layar sentuh. Ponsel, tablet, laptop hingga televisi yang menggunakan teknologi layar sentuh sudah banyak yang masuk ke rumah hingga sekolah. Mereka sejak dini sudah mahir menggunakan perangkat layar sentuh, bahkan mengalami ketergantungan.

Teknologi layar sentuh memang membawa manfaat. Tapi, efek samping bahkan bahaya juga menyertai penggunaan layar sentuh oleh anak, terutama balita. Ahli terapi dari Maryland, Amerika Serikat, Lindsay Marzoli, memperingatkan, penggunaan layar sentuh dalam jangka panjang oleh anak bisa melemahkan otot tangan. "Karena saat menggunakan layar sentuh, otot tangan mereka tak terlatih, dibanding jika menulis pada kertas," kata Marzoli, Kamis, 21 November 2013.

Marzoli menyatakan, jika anak dibiarkan terus-menerus memakai layar sentuh, otot tangan mereka akan lemah. Marzoli mengatakan, banyak pasiennya yang mengalami keterlambatan pertumbuhan otot atau kelemahan otot di beberapa bagian.

Dr. Timothy Doran, dokter anak dari Greater Baltimore Medical Centre , mengatakan bahwa penggunaaan layar sentuh tiga sampai empat jam sehari tanpa pengawasan orang tua bisa membahayakan perkembangan anak. (Baca:Penelitian: Bocah Zaman Sekarang Makin Lamban)

Para ahli masih memperdebatkan pengaruh layar sentuh bagi tubuh, karena teknologi ini masih baru dan pengaruh jangka panjangnya belum diketahui. Asosiasi dokter anak Amerika, American Academy of Pediatri, memberikan pedoman, anak tidak boleh menggunakan layar sentuh lebih dari dua jam sehari. Bahkan anak di bawah usia dua tahun tidak boleh menggunakan perangkat layar sentuh. Mereka menyarankan, televisi, tablet, dan komputer harus dijauhkan dari kamar anak-anak.

Peringatan lebih dini dinyatakan oleh Dewan Kesehatan Abertawe Bro Morgannwg University, Inggris tahun lalu. Perangkat elektronik seperti komputer, video game, dan smartphone menjadi bom waktu bagi kesehatan anak. Leher dan punggung mereka banyak yang sakit karena penggunaan komputer, video game, dan smartphone. Menurut penelitian, tiga dari empat anak SD dan dua dari tiga anak SMP/SMU dilaporkan menderita nyeri leher dan punggung.

Fisioterapis Lorna Taylor mengatakan, gaya hidup modern dan peningkatan pemakaian teknologi membawa efek buruk bagi kesehatan anak. Jika tidak ditangani, akan memiliki efek besar bagi generasi mendatang.

NUR ROCHMI | DAILYMAIL

Baca juga
Tertib Tidur Bisa Bikin Tubuh Langsing
Cara Mudah Tetap Langsing: Tidur Teratur
US-Asean Business Council Dukung Indonesia Sehat

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

15 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

14 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

15 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

16 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

39 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

42 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

42 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

43 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

47 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

52 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya