Sensasi Bertemu Hiu Paus di Kwatisore  

Reporter

Editor

Amirullah

Minggu, 15 Desember 2013 13:14 WIB

Seorang turis wanita menyelam dekat Hiu Paus di Teluk Cenderawasih, Papua, pada Oktober 2013. Nelayan lokal menyebutnya ikan hantu Kwatisore, karena kerap tiba-tiba muncul di samping perahu dan menggesek-gesekkan tubuhnya ke badan perahu. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Kwatisore - Di Kwatisore, perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua, tim Tempo (penulis Wahyuana Wardoyo dan fotografer Rully Kesuma) bertemu hiu paus dalam perjalanan pada Oktober lalu. Mulut hiu paus menyeringai menakutkan. Namun badannya yang bergerak pelan membuatnya terlihat menggemaskan. “Sepanjang tidak mengganggu, mereka tidak berbahaya. Jangan menyelam dekat ekor, bisa kena kibasan ekor ketika mereka bergerak, juga jangan membawa bunyi-bunyian, pendengarannya sensitif,” ujar Bram Muaranaya yang sejak 2006 sudah melayani wisata selam hiu paus di Kwatisore.

Peralatan selam pun disiapkan. “Ini penyelaman tanpa dasar, bouyancy (kemampuan mengapung) harus bagus,” ujar Rudy Setiawan, dive master. Peringatan yang membuat saya grogi. Biasa menyelam pada kedalaman 20-35 meter, kini harus menyelam di lautan dengan kedalaman 50-100 meter. Jantung saya berdegup.

Dengan backroll, saya turun dari kapal. Sialan. Arus laut rupanya sedang deras. Setiap mencoba mendekat ke hiu paus, selalu terseret menjauh. Pada penyelaman kedua, situasi lebih tenang. Saya menyelam pada kedalaman 3 meter dan memilih berpegangan pada salah satu tiang bagan. Posisi ini membuat saya leluasa memotret dan mengamati gerak gerik ikan dari jarak dekat.

Kali ini ada empat ekor hiu paus--terbesar panjangnya 6 meter, terkecil 3 meter. Menurut teori, anak hiu paus biasanya lahir berukuran 80 sentimeter dan setiap tahun rata-rata bertambah panjang 20 sentimeter. Saya perkirakan umur mereka antara 20 hingga 26 tahun.

Mulut hiu paus lebar dan mampu mengisap segala benda. Mendekatinya, saya meletakkan kepalan tangan di samping mulut. Wow..., daya sedotnya luar biasa kuat. Apa saja benda di sekitar mulut akan diisap tanpa ampun. “Jika merasa yang terisap itu bukan makanannya, biasanya akan disemburkan lagi,” ujar Bram. Melayang di atas ekornya, tinggi tubuh saya yang 1,68 sentimeter hanya seperempat dari tubuh hiu paus sebesar MetroMini itu. (Baca Edisi Khusus Surga Wisata Indonesia)

TIM TEMPO | AMIRULLAH

Berita terkait

9 Pantai Papua Terbaik yang Cocok untuk Diving dan Snorkeling

24 Januari 2023

9 Pantai Papua Terbaik yang Cocok untuk Diving dan Snorkeling

Daftar pantai terbaik dan cantik di Papua yang menyuguhkan keindahan alam serta menghadirkan beragam permainan air seru.

Baca Selengkapnya

15 Tempat Wisata di Papua yang Populer, Seperti Surga Tersembunyi

22 Januari 2023

15 Tempat Wisata di Papua yang Populer, Seperti Surga Tersembunyi

Tempat wisata di Papua yang lagi hits serta menyajikan keindahan alam memukau dan menjadi tujuan utama wisatawan

Baca Selengkapnya

Buah Pala Papua, Tak Sekadar Bahan Makanan untuk Masyarakat Fakfak

5 April 2022

Buah Pala Papua, Tak Sekadar Bahan Makanan untuk Masyarakat Fakfak

Buah pala Papua merupakan salah satu varietas pala Indonesia yang berkualitas.

Baca Selengkapnya

Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Ada Sambutan Hangat dari Elis dan Pasukannya

17 Oktober 2021

Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Ada Sambutan Hangat dari Elis dan Pasukannya

Desa Wisata Swandarek di Raja Ampat, Papua Barat, punya pantai pasir putih yang indah. Air laut begitu bersih dan jernih.

Baca Selengkapnya

PON Papua, Hasil Kriya Kulit Kayu dari Kampung Asei Jadi Oleh-oleh Favorit

14 Oktober 2021

PON Papua, Hasil Kriya Kulit Kayu dari Kampung Asei Jadi Oleh-oleh Favorit

Hasil kriya kulit kayu dari Kampung Asei Papua itu bisa diolah menjadi tas, lukisan hingga rok rumbai khas.

Baca Selengkapnya

Wisata Papua Barat, Rekomendasi Trip Satu Hari di Raja Ampat

12 Oktober 2021

Wisata Papua Barat, Rekomendasi Trip Satu Hari di Raja Ampat

Berikut rekomendasi destinasi wisata yang menarik untuk wisatawan yang hanya punya satu hari jalan-jalan di Raja Ampat, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

PON XX Papua 2021, Beda Nasib Dua Bukit yang Jaraknya Hanya 100 Meter

9 Oktober 2021

PON XX Papua 2021, Beda Nasib Dua Bukit yang Jaraknya Hanya 100 Meter

Dua bukit di sekitar Danau Sentani, Papua, ini punya nasib yang kontras. Atlet dan wisatawan PON XX Papua 2021 lebih banyak datang ke salah satunya.

Baca Selengkapnya

PON Papua, Atlet Bisa ke PLBN Skouw dan Lihat Atraksi Adat Suku Saireri

5 Oktober 2021

PON Papua, Atlet Bisa ke PLBN Skouw dan Lihat Atraksi Adat Suku Saireri

Selama PON Papua, masyarakat dari Saireri memperkenalkan salah satu budayanya yang biasa digelar saat menyambut tamu kehormatan di PLBN Skouw.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Wasur di Papua, Surga Fauna Endemik Bumi Cenderawasih

30 September 2021

Taman Nasional Wasur di Papua, Surga Fauna Endemik Bumi Cenderawasih

Taman Nasuional Wasur di Papua menjadi habitat bagi beragam jenis hewan endemik khas bumi cenderawasih, bahkan yang sudah langka.

Baca Selengkapnya

Merauke Jadi Lokasi PON Papua, Lihat Ragam Destinasi Wisata Uniknya

29 September 2021

Merauke Jadi Lokasi PON Papua, Lihat Ragam Destinasi Wisata Uniknya

Untuk para tamu PON Papua, Merauke menawarkan destinasi wisata menarik dan indah yang bisa dikunjungi.

Baca Selengkapnya