Kerja Malam Sebabkan Kekacauan Tubuh  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 30 Januari 2014 14:50 WIB

Ilustrasi wanita bekerja malam hari. Huffingtonpost.com

TEMPO.CO, London - Bekerja pada malam hari bisa menyebabkan kekacauan di dalam tubuh yang bisa mengakibatkan kerusakan dalam jangka panjang. Demikian peringatan para ilmuwan.

Ilmuwan dari Sleep Research Centre di Surrey menemukan gangguan akibat kerja malam hari disebabkan oleh level molekuler terdalam. Para ilmuwan mengatakan bahwa skala, kecepatan, dan tingkat keparahan dari kerusakan yang terjadi akibat terjaga pada malam hari cukup mengejutkan. Tubuh manusia mempunyai ritme kerja yang alami atau yang disebut jam biologis, yaitu beraktivitas pada siang hari dan tidur pada malam hari.

Perubahan waktu terjaga memberikan efek pada tubuh karena terjadi perubahan yang berasal dari hormon dan suhu tubuh yang berpengaruh pada kemampuan atletis, mood, dan fungsi otak.

Hasil riset yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy Sciences ini mengamati 22 orang yang tubuhnya berubah dari pola normal menjadi pekerja shift malam.

Seperti dikutip situs BBC edisi 21 Januari 2014, hasil tes darah menunjukkan bahwa 6 persen dari gen instruksi yang terdiri dari DNA akan menjadi lebih aktif atau kurang aktif pada waktu-waktu tertentu setiap harinya. Sekali seseorang bekerja pada malam hari, gen ini langsung hilang.

"Lebih dari 97 persen gen ritmik ke luar jalur, bersamaan dengan hilangnya waktu tidur. Ini menjelaskan mengapa kita merasa buruk saat jet lag, atau jika kita harus bekerja di waktu yang tidak seperti biasanya," ujar Dr Simon Archer, salah satu peneliti di University of Surrey.

Menurut peneliti lain, Prof Derk-Jan Dijk, setiap jaringan di dalam tubuh mempunyai ritme harian tersendiri yang jika dilakukan perubahan jam kerja (menjalani kerja shift malam) akan mengalami perubahan pula. Hal ini, dia melanjutkan, diikuti pula dengan perubahan detak jantung yang berpengaruh pada kerja ginjal dan juga otak. "Ini bisa dikatakan sebagai chroni-chaos. Seperti tinggal di dalam sebuah rumah. Ada jam di setiap ruangan dan semua kinerja jam di dalam rumah tersebut terganggu sehingga tentu saja menyebabkan situasi kacau di dalam rumah tangga," Prof Djik menjelaskan.

Lebih lanjut Prof Dijk mengatakan bahwa kita semua tahu bahwa kerja pada malam hari dan jet lag berkaitan dengan efek negatif dan konsekuensi terhadap kesehatan. "Kondisi ini akan muncul beberapa tahun setelah menjalani kerja shift malam ini. Kami percaya perubahan pada pola ritme gen cenderung berkaitan dengan beberapa konsekuensi kesehatan dalam jangka panjang," kata dia.

BBC | ARBA'IYAH SATRIANI



Berita Lain:
Keith Urban Bangga pada Dua Anaknya
Hellen Mirren Raih Penghargaan Tertinggi BAFTA
Justin Bieber Tak Pedulikan Petisi Pengusirannya
Pendukung Justin Bieber Bikin Petisi Tandingan
Petisi Usir Bieber dari AS Diteken 100 Ribu Orang

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

13 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

18 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

21 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

24 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

25 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya