Gizi Organik dan Non-Organik Sama, Organik Lebih Aman  

Reporter

Senin, 3 Februari 2014 13:36 WIB

Kegiatan di Learning Farm, Cianjur. Dok.Learning Farm

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini masyarakat menganggap pangan organik sehat dan bebas pestisida. Namun jangan salah. Produk organik juga tidak bebas dari bakteri patogenik, seperti E.coli dan salmonela.

Henry I. Miller, ahli biologi molekuler di Stanford University dan pendiri Office of Biotechnology di Food and Drug Administration, menyampaikan meta-analisis (penelitian atas penelitian lain) yang dilakukan pada 2012 terhadap 240 studi. Dia menyimpulkan bahwa buah dan sayur organik rata-rata tidak lebih bergizi daripada buah dan sayur biasa.

Johanes Casay Chandrawinata, spesialis gizi klinis dari Rumah Sakit Melinda, Bandung, sependapat dengan kesimpulan itu. Dia mengatakan kandungan gizi dalam pangan organik dan non-organik itu sama saja. “Tidak ada bedanya gizi pada keduanya. Kandungan mineral dan vitaminnya tetap sama. Pestisida tidak mempengaruhi kandungan gizi,” ujarnya, Selasa lalu.

Namun, menurut dia, konsumsi bahan pangan yang benar-benar organik memang lebih aman bagi tubuh. Ini terutama penting bagi beberapa golongan umur yang rawan terpapar pestisida, seperti bayi, anak kecil, dan wanita hamil. “Mereka bisa terpapar lebih besar dibanding orang dewasa lainnya. Akan lebih aman bagi tubuh jika mereka menghindari paparan pestisida berlebihan,” kata Johanes.

Jika dikonsumsi terlalu banyak, pestisida akan terakumulasi dan tersimpan di dalam tubuh. Semakin lama dikonsumsi, pestisida menjadi semakin banyak dan bisa menimbulkan keracunan. Menurut penelitian di Amerika, ada beberapa jenis makanan yang cukup tinggi paparan pestisidanya yang kerap dikonsumsi oleh wanita hamil dan anak kecil, yaitu seledri, apel, stroberi, buah persik, bayam, dan daun selada.

Namun, untuk menentukan apakah bahan pangan itu organik atau tidak, menurut Johanes, belum ada penelitian lebih lanjut di Indonesia. Semuanya bergantung pada lokasi penanaman, proses produksi, hingga penggunaan bahan yang jauh dari unsur kimia.

Pangan bisa disebut organik, kata Johanes, bila seluruh proses produksinya betul-betul berasal dari alam dan tanpa unsur kimia buatan sama sekali. “Setahu saya, di Indonesia belum ada sertifikasi resmi untuk bahan pangan yang seratus persen organik. Belum tentu organik murni, walaupun berlabel organik,” katanya.

RISANTI











Berita Terpopuler
Manfaat Minum Jahe di Musim Hujan
Komunitas Sampah Visual, Melawan Teror Visual
Hasil Penelitian Benarkan Kopi Bikin Ketagihan
Deddy Ciptakan OCD Terinspirasi Bhiksu Shaolin

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

19 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya