TEMPO.CO, New York - Telah lama diet Mediterania terutama pengggunaan minyak zaitun sebagai campuran makanan dianggap bagus untuk kesehatan, termasuk jantung kita. Penelitian terbaru yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences memaparkan secara persis mengapa minyak zaitun dan sayuran jika dikonsumsi bersama-sama akan bermanfaat bagi jantung. Meskipun studi ini dilakukan pada tikus, hasil sangat mungkin berlaku juga untuk manusia.
Dalam penelitian ini, para ahli menciptakan sebuah 'fusi' minyak zaitun dengan nitrit dan nitrat dalam sayuran seperti bayam, seledri, dan wortel, yang merupakan komponen pokok dari diet Mediterania. Gabungan keduanya, menurut para ahli, menciptakan senyawa yang disebut asam lemak nitro yang memiliki efek membuat rileks pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, yang merupakan komponen kunci dari kesehatan jantung.
Untuk menguji teori ini, tim ahli memberi makan tikus yang memiliki tekanan darah tinggi dengan asam lemak omega-6 yang ditemukan dalam minyak zaitun. Mereka juga menambahkan ke dalam diet mereka natrium nitrit dari sayuran. Hasilnya, tidak hanya tingkat asam lemak nitro menjadi lebih tinggi pada tikus ini, tetapi tekanan darah mereka juga menjadi lebih rendah dalam lima hari.
Meskipun penelitian ini dilakukan pada tikus, mekanisme ini kemungkinan berlaku untuk manusia juga. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan manfaat minyak zaitun dan kacang-kacangan pada kesehatan jantung pada manusia.
"Temuan dari penelitian kami membantu menjelaskan mengapa dalam penelitian sebelumnya diet Mediterania ditambah dengan minyak zaitun extra-virgin atau kacang-kacangan dapat mengurangi timbulnya masalah kardiovaskular seperti stroke, gagal jantung, dan serangan jantung," kata salah seorang peneliti, Philip Eaton. Alpukat, katanya, memiliki efek yang sama.
Diet Mediterania mengutamakan konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan daging merah dalam jumlah sangat sedikit. Minyak zaitun digunakan sebagai kombinasi. Diet Mediterania yang terinspirasi dari pola makan tradisional masyarakat di Italia Selatan telah lama disebut-sebut mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
BBC | INDAH P
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
30 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya