Polusi Udara Picu Penggumpalan Darah dan Stroke

Reporter

Jumat, 6 Juni 2014 07:36 WIB

Pekatnya polusi kendaraan bermotor hingga menyelimuti sejumlah Gedung-gedung perkantoran dan rumah penduduk yang menyebabkan pencemaran udara di Jakarta, Kamis, 19 Juli 2012. Tingginya tingkat pencemaran udara yang disebabkan meningkatnya jumlah populasi kendaraan bermotor yang menjadikan ancaman bagi warga Jakarta rentan terkena berbagai penyakit, seperti paru-paru, kanker, dan penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, London - Polusi udara ternyata mempunyai kaitan dengan terjadinya detak jantung yang tidak beraturan dan penggumpalan darah di dalam paru-paru. Temuan ini menurut hasil riset terbaru di Inggris, menunjukkan bahwa dampak polusi udara pada serangan jantung dan stroke sangatlah jelas.

Para ilmuwan menganalisis data dari England dan Wales. Ditemukan bahwa polusi udara secara khusus berbahaya bagi orang-orang lanjut usia (lansia).

Menurut situs BBC edisi 4 Juni 2014, sebuah tim dari London School of Hygiene & Tropical Medicine menganalisis data di England dan Wales pada periode 2003 hingga 2009 dan hubungannya dengan masalah kardiovaskuler dan polusi udara jangka pendek. Mereka menemukan bahwa polusi udara jangka pendek terkait dengan arrhythmia (ritme jantung yang tidak normal) dan penggumpalan darah di paru-paru. (Baca: Polusi Udara Sebabkan 7 Juta Kematian di Dunia)

Hasil riset menunjukkan bahwa hubungan terkuat terjadi pada lansia wanita berusia di atas 75 tahun, kata ketua penulis hasil riset Dr Ai Milojevic. Menurut data WHO, tujuh juta orang meninggal pada 2012 akibat polusi udara.

"Kami menemukan sejumlah bukti efek polusi udara terhadap denyut jantung yang tidak normal, tapi tidak ada bukti kuat atas dampak polusi udara pada stroke atau serangan jantung yang pada akhirnya menunjukkan proses penggumpalan darah," katanya.

Mengomentari hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Heart ini, British Heart Foundation mengatakan bahwa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa polusi udara bisa membuat kondisi jantung dan sirkulasi darah, termasuk serangan jantung, memburuk pada orang-orang yang memang rentan. (Baca: Polusi Udara Penyebab Serangan Jantung)

"Riset ini mempertegas sesuatu yang sudah kita ketahui sebelumnya tetapi melangkah lebih jauh dengan menyebutkan bahwa ada hubungan antara polusi udara dengan peningkatan risiko penggumpalan darah di paru-paru dan gangguan ritme jantung," kata Julie Ward, perawat senior.

Temuan ini menunjukkan adanya hubungan antara polusi udara dan serangan jantung, masalah sistem pernapasan dan kanker.

BBC | ARBA'IYAH SATRIANI

Terpopuler:
Kuburan 796 Anak Ditemukan di Septic Tank Gereja
Menteri Suswono Sebut Dua Kader PKS Terima Duit
Penyerang Umat Katolik Bawa Samurai dan Penyetrum
10 Fakta Unik tentang Yakuza

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

5 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

5 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

6 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

10 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

15 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

38 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

52 hari lalu

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)

Baca Selengkapnya